Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Sebut Kendaraan Otonom Wajah Baru Transportasi RI, Apa Itu?

Kompas.com - 06/09/2020, 11:42 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendorong perguruan tinggi untuk terus melakukan penelitian dan pengembangan kendaraan otonom atau kendaraan tanpa pengemudi.

Menurut Menhub, pengembangan kendaraan otonom diperlukan karena nantinya di ibu kota baru di Kalimantan Timur akan menggunakan jenis kendaraan tersebut.

“Kami melihat bahwa pengembangan kendaraan otonom sangat erat kaitannya dengan konsep ibu kota baru dan ke depannya dan kami jadikan ini sebagai dasar membangun sistem transportasinya. Ini (kendaraan otonom) merupakan wajah baru transportasi Indonesia,” ujar Budi dalam keterangan tertulisnnya, Minggu (6/9/2020).

Baca juga: Ridwan Kamil Sindir Jasa Marga Karena Naikkan Tarif Tol Saat Pandemi

Budi mengungkapkan, Indonesia memiliki pasar industri otomotif yang sangat besar. Diperkirakan, dalam 5 hingga 10 tahun mendatang, penjualan kendaraan otonom bisa mengungguli mobil konvensional saat ini.

Sebab, kendaraan otonom memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan kendaraan konvensional.

Menurut Budi, sejak tahun 2017, Indonesia sudah menerapkan konsep transportasi publik menggunakan kendaraan otonom yaitu Kalayang Sky Train di Bandara Soekarno Hatta. Kereta ini dapat digunakan oleh pengguna jasa bandara untuk melakukan perpindahan antar ketiga terminal penumpang di Bandara.

Baca juga: Luhut: Soal Pengembangan Mobil Listrik, Saya Paling Ngotot

Kendaraan Otonom seperti Automatic Rail Transport (ART) dapat menjadi moda transportasi pilihan bagi ibu kota baru karena aman, andal, dan sangat tepat waktu,” kata Budi.

Untuk mewujudkan hal itu, Budi mengatakan pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Dibutuhkan kolaborasi yang baik antara Kementerian Perhubungan dengan perguruan tinggi, swasta, dan pihak terkait lainya.

“Kami membutuhkan paradigma baru untuk memastikan transportasi yang efisien di Ibu Kota Baru. Untuk itu, partisipasi dan inovasi dari perguran tinggi seperti ITB, swasta dan pihak terkait lainnya sangat penting agar tujuan itu dapat terwujud,” ungkapnya.

Baca juga: Minat Daftar Jadi Perangkat Desa? Ini Besaran Gajinya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

5 Daerah di Jawa Timur dengan UMR 2024 Tertinggi, Ini Rinciannya

5 Daerah di Jawa Timur dengan UMR 2024 Tertinggi, Ini Rinciannya

Whats New
BTN Targetkan Spin Off BTN Syariah Rampung pada Semester II 2024

BTN Targetkan Spin Off BTN Syariah Rampung pada Semester II 2024

Whats New
5 Penyebab Orang Memilih Berganti Karier, Tak Senang hingga Tantangan

5 Penyebab Orang Memilih Berganti Karier, Tak Senang hingga Tantangan

Work Smart
IHSG Diprediksi Menguat di Awal Pekan, Ini Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat di Awal Pekan, Ini Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Anak Buah Sri Mulyani Bantah Tudingan Bea Cukai Persulit Barang Masuk TKI

Anak Buah Sri Mulyani Bantah Tudingan Bea Cukai Persulit Barang Masuk TKI

Whats New
[POPULER MONEY] Cara Menukar Uang Logam Rp 1.000 yang Ditarik BI | Jawaban Anies Soal Urgensi Bangun IKN

[POPULER MONEY] Cara Menukar Uang Logam Rp 1.000 yang Ditarik BI | Jawaban Anies Soal Urgensi Bangun IKN

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan di ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan di ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Spend Smart
Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat DANA, GoPay, OVO, dan LinkAja

Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat DANA, GoPay, OVO, dan LinkAja

Spend Smart
Simak Perbedaan ATM Link dan ATM Bersama

Simak Perbedaan ATM Link dan ATM Bersama

Whats New
PTPN III Resmi Bentuk 2 Sub Holding, Gabungan dari 13 Perusahaan

PTPN III Resmi Bentuk 2 Sub Holding, Gabungan dari 13 Perusahaan

Whats New
Apa yang Terjadi Kalau Masyarakat Tak Lakukan Pemadanan NIK dan NPWP?

Apa yang Terjadi Kalau Masyarakat Tak Lakukan Pemadanan NIK dan NPWP?

Whats New
Di Tengah Perlambatan, Pekerja Digital Perlu Tingkatkan Ketrampilan

Di Tengah Perlambatan, Pekerja Digital Perlu Tingkatkan Ketrampilan

Work Smart
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Whats New
Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com