Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pandemi, Waskita Karya Optimistis Kinerja Masih Positif

Kompas.com - 07/09/2020, 15:53 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

 

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) melaporkan per 30 Juni 2020 pendapatan usaha sebesar Rp 8,04 triliun.

Meskipun mengalami penurunan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, pendapatan usaha Waskita merupakan yang tertinggi apabila dibandingkan dengan tiga BUMN konstruksi lainnya.

Adapun Laba Sebelum Beban Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi (EBITDA) sebesar Rp 1,2 triliun.

Baca juga: Semester I 2020, Waskita Karya Raih Pendapatan Usaha Rp 8,04 Triliun

“Dari sisi operasional, Waskita membuktikan tetap dapat mempertahankan profitabilitas di tengah pandemi", jelas Director of Finance Waskita Karya Taufik Hendra Kusuma dalam keterangan tertulis, Senin (7/9/2020).

Meskipun meraih pendapatan usaha tertinggi dan juga EBITDA positif, Waskita juga mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 1,1 triliun. Taufik menjelaskan, kerugian tersebut disebabkan beban bunga investasi jalan tol yang besar.

"Siklus bisnis jalan tol itu memang di awal masa operasi akan mencatatkan loss (rugi), karena Lalu Lintas Harian Rata-Ratanya (LHR) masih rendah dan bunga pinjaman mulai dibebankan. Selain upaya peningkatan realisasi LHR, strategi divestasi ruas tol yang sudah beroperasi kepada investor merupakan upaya yang sedang dilakukan agar beban keuangan menurun," jelas Taufik.

Seperti diketahui, Waskita memegang kepemilikan atas 16 ruas jalan tol dengan total investasi Rp 150 triliun dan saat ini dalam proses divestasi beberapa ruas tol kepada investor, antara lain ruas Bekasi-Cawang- Kampung Melayu, Cibitung-Cilincing, serta ruas Trans Jawa yaitu Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang.

Baca juga: Pefindo Beri Peringkat BBB+ untuk Obligasi Waskita Karya

Pada 31 Agustus 2020, anak perusahaan Waskita Karya di bidang jalan tol yaitu PT Waskita Toll Road (WTR) telah melakukan penandatanganan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) untuk pelepasan 30 persen kepemilikan pada ruas Bekasi-Cawang-Kampung Melayu dengan nilai transaksi Rp 550 miliar.

"Kami targetkan finalisasi transaksi di September atau Oktober tahun ini," ujar Taufik.

Taufik menjelaskan, apabila seluruh program divestasi tol tahun ini berjalan lancar, Waskita diperkirakan akan dapat mengurangi utang sekitar Rp 20 triliun hingga Rp 21 triliun.

 

"Transaksi divestasi ruas tol itu membutuhkan waktu. Prosesnya bisa mencapai lebih dari 6 bulan karena investor harus melakukan due diligence dan ada persyaratan governance yang harus dipenuhi," ungkap Taufik.

"Namun kami optimis program divestasi ini akan berhasil sehingga kinerja tahun depan akan lebih baik", tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com