"Ini jalan tol yang penting sekali, tapi terhambat," ucap Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Selasa (7/7/2020) lalu.
Jokowi menuturkan, kendala teknis yang kerap ditemukannya terutama terkait proses pembebasan lahan. Selain itu, proses pengembalian dana talangan tanah yang terhambat urusan administrasi.
"Ini saya minta segera diselesaikan, dirampungkan semuanya, kita butuh percepatan karena ini akan menyangkut juga ke Bandara Kertajati," tegas Jokowi.
Baca juga: Buka Penerbangan di Kertajati, Garuda Indonesia Tunggu Operasional Tol Cisumdawu
Jalan tol Cisumdawu sepanjang 61,70 kilometer dibangun melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha dengan nilai investasi mencapai Rp 8,41 triliun.
"Terkait pembangunan Jalan Tol Cisumdawu, kendalanya pembebasan lahan. Kalau pendanaan oleh investor tidak ada masalah karena sudah ada dukungan pemerintah," kata Basuki seperti dikutip dari Antara.
"Jadi sepanjang 60 kilometer itu dukungan pemerintah 28,62 kilometer. Jadi tidak ada masalah pendanaan, yang ada hanya pembebasan lahan," kata Basuki.
Menurut dia, pembebasan lahan untuk proyek tol tersebut terbilang kompleks. Tak hanya menyangkut soal harga tanah, namun juga regulasi.
"Bapak Menteri ATR ditugaskan akan menangani (kendala tanah) karena bukan hanya harga, tapi juga ada masalah regulasi dan hukum, jadi nanti ada tindakan dari ATR. Semua kewenangan dan tanggung jawab tanah ada di ATR," ucap Basuki.
Baca juga: Ridwan Kamil Sindir Jasa Marga Karena Naikkan Tarif Tol Saat Pandemi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.