JAKARTA, KOMPAS.com - PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) telah merealisasikan penjaminan kredit modal kerja (KMK) mencapai Rp 2,5 triliun hingga 7 September 2020.
Penjaminan kredit modal kerja ini diperuntukkan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam rangka pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Direktur Operasional Bisnis Ritel Askrindo, Anton Siregar mengatakan, realisasi Rp 2,5 triliun tersebut dijaminkan kepada 4.123 debitur.
“Askrindo terus melakukan sosialisasi KMK PEN hingga saat ini dan tentunya Askrindo juga melakukan jemput bola agar program ini bisa efektif serta mencapai tujuan yang pemerintah inginkan,” ujar Anton dalam siaran pers, Selasa (8/9/2020).
Baca juga: Ada Pandemi, Tren Pemesanan Hotel oleh Masyarakat Indonesia Bergeser
Anton menuturkan, sosialisasi penjaminan KMK PEN ini dilakukan secara merata keseluruh pelosok wilayah Indonesia. Sosialisasi bekerja sama dengan Bank Himbara, bank swasta, dan juga Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Tercatat, beberapa wilayah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan mencatatkan pencapaian Penjaminan KMK PEN yang terbesar.
"Sektor usaha perdagangan dan pertanian pun mendominasi penyerapan penyaluran KMK PEN ini,” jelasnya.
Baca juga: Promo RedDoorz, Ada Diskon hingga 99 Persen?
Adapun, skema penjaminan KMK UMKM telah diatur melalui PMK 71/2020. Dalam pelaksanaannya, pemerintah menugaskan Askrindo dan Jamkrindo untuk melaksanakan penjaminan program PEN.
Penjaminan kredit modal kerja ini untuk UMKM terdampak Covid-19, plafon pinjaman maksimal Rp 10 miliar per debitur termasuk tambahan fasilitas yang telah diterima, serta tenor pinjaman maksimal 3 tahun.
“Lalu tidak termasuk ke dalam daftar hitam nasional, dan memiliki kredit lancar per tanggal 29 Februari 2020. Penerima jaminan pun dapat berbentuk usaha perseorangan atau badan usaha,” ujar Anton.
Baca juga: Ini Syarat Dapat Keringanan Iuran BPJS Ketenagakerjaan
Selain Penjaminan KMK PEN, pemerintah juga mencanangkan program penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Sejak Januari hingga 31 Agustus 2020, realisasi Penjaminan KUR mencapai Rp 61 Triliun dengan jumlah debitur sebanyak 2,6 juta UMKM.
Sedangkan Outstanding Penjaminan KUR Askrindo hingga Agustus 2020 sebesar Rp 109 triliun.
Menurut Anton, wilayah pulau Jawa seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat masih mendominasi penyerapan terbesar KUR.
"Program Penjaminan KUR Askrindo juga masih terus berjalan, secara nasional sektor usaha perdagangan juga masih mendominasi pencapaian Penjaminan KUR di tahun 2020,” tutup Anton.
Baca juga: Agustus 2020, Keyakinan Konsumen Terhadap Kondisi Ekonomi Membaik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.