Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tips dari Sandiaga Uno untuk Mereka yang Ingin Merintis Usaha

Kompas.com - 08/09/2020, 16:13 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha Sandiaga Salahudin Uno berbagi tips ke para generasi muda yang ingin memulai usaha namun bermodal kecil. Menurutnya, modal tak jadi halangan untuk bisa memulai usaha.

"Kalau orang bilang semua perlu modal. Bukan, kita mulai enggak perlu modal, tapi niat. Jadi yang pertama berniat dulu, ingin punya usaha sampingan untuk membantu kegiatan ekonomi saat pandemi," ujarnya dalam webinar mengenai wirausaha, Selasa (8/9/2020).

Ia mengatakan, ada konsep memulai bisnis dengan modal yang kecil, bahkan cukup dengan 1 jam saja sudah bisa memiliki usaha. Sandi menyebutnya dengan istilah 'capcuss' yakni akronim dari cara cepat satu jam buka usaha enggak pakai modal.

Baca juga: Sandiaga Uno Dirikan Startup Kebutuhan Pokok

Menurutnya, ada enam langkah dalam konsep tersebut. Pertama, mencari tahu kebutuhan masyarakat saat ini atau setidaknya dalam 3 bulan ke depan, yang menurut Sandi ini hanya memakan waktu 20 menit.

"Ada sektor-sektor yang saat ini bisa dilirik, mulai dari kesehatan seperti masker, sarung tangan, hand sanitizer, sampai jamu. Juga sedang berkembang kuliner," katanya.

Langkah kedua, membuka rekening di layanan pembayaran online (payment online), ini cukup memakan wkatu 10 menit. Lanjut, ke langkah ketiga dengan membuat brand atau merek untuk jadi pengenal usaha, yang diperkirakan butuh waktu 5 menit.

Langkah keempat, membuka toko online di marketplace atau e-commerce, dan ini hanya butuh waktu 5 menit. Sesudahnya, bisa jadi reseller atau droshipper online untuk menekan modal, dan langkah ini hanya butuh 5 menit.

Adapun dropship merupakan sistem dimana pemesan meminta seller/ supplier untuk mengirimkan barang/ orderan ke customer dengan mencantumkan nama, alamat, kontak, dan toko pemesan sebagai pihak pengirim.

Baca juga: Menurut Sandiaga Uno, Begini Seharusnya Tahapan New Normal Dilakukan

"Searching saja, ada banyak produk- produk di online yang menawarkan kepada reseller atau droshipper. Atau yang jago masak bisa dengan sistem preorder, jadi enggak perlu banyak modal," jelas dia.

Lalu tahap keenam, lakukan promosi lewat media sosial yang cukup memakan waktu 15 menit. Menurutnya, bisa mulai dari aplikasi whatsapp, menawarkan ke orang-orang terdekat mulai dari keluarga, sahabat, hingga kolega.

Kemudian, jika pemasaran lewat whatsapp sudah cukup baik, maka bisa naik ke tahap pemasaran lewat instagram untuk menjangkau lebih banyak pelanggan di media sosial.

Dengan demikian, kata Sandi, setelah memiliki permodalan yang cukup maka bisa mulai melakukan inovasi untuk membuat produk sendiri. Metodenya yakni amati, tiru, dan modifikasi (ATM).

"Insya Allah capcuss, saya sudah lihat banyak usaha-usaha yang bisa sukses dengan konsep ini. Ini enggak perlu modal lagi, hanya modal ilmu pengetahuan (terhadap teknologi dan digital)," katanya.

Kendati demikian, ia mengakui dalam berbisnis bukan berarti tanpa tantangan, sebab kegagalan bisa saja terjadi. Sehingga yang perlu diingat dalam berwirausaha adalah perlu kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas.

"Hei milenial, kalau belum sukses sekali, maka coba terus, jatuh-bangun, jatuh-bangun. Yakinlah kegagalan itu anak tangga untuk mencapai kesuksesan," pungkas Sandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com