Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tips Mengembangkan Bisnis untuk Menggaet Pasar di Perdesaan

Kompas.com - 08/09/2020, 18:41 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sering sekali para pengusaha Indonesia berfikir jika memiliki pasar yang berada di wilayah pedesaan, sangat sulit mengembangkannya lantaran tidak memiliki sambungan internet.

Padahal menurut Aktivis Brand Lokal & Founder Brand Adventure Indonesia Arto Biantoro, letak permasalahannya bukan di akses jaringan, melainkan pada segmentasi yang disasar.

"Banyak yang berfikir buka usaha di desa itu sulit karena tidak ada internet. Padahal, masalahnya tidak disitu tetapi di segmentasi yang disasar apa, serta memahami yang dibutuhkan pasar, berdasarkan pengamatan di daerah atau di desa tersebut," ujarnya saat diskusi virtual yang bertemakan Pentingkah Membangun Merek Bagi UMKM yang diselenggarakan PasangIklan.com, Brand Adventure Indonesia bersama Kompas.com, Kompas TV dan KG Media, Selasa (8/9/2020).

Baca juga: Mengenang Ciputra, Pengusaha Sukses yang Memulai Usaha dari Garasi

Menurutnya, apabila pengusaha memang ingin mengembangkan usahanya dengan serius, disarankan tidak meniru yang dilakukan banyak orang. Sebaliknya, harus memiliki tujuan sendiri, mau dibawa kemana usaha yang sedang dijalankan.

Saat ini, kata dia, banyak sekali masyarakat yang beralih ke market digital hanya untuk ikut-ikutan saja tanpa mengetahui tujuan jelasnya. Hal ini pun memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi jika tidak memiliki tujuan dan arah yang jelas.

Arto bilang sebenarnya konsep market digital atau platform e-commerce hanya membantu menghubungkan pembeli dengan penjual. Oleh karena itu, jika pasarnya berada di desa yang tidak ada akses internet, melakukan perluasan pasar menggunakan digital tidak terlalu penting.

"Tidak selalu berjualan di media sosial Instagram atau e-commerce bisa membantu, simpelnya target pasarnya itu hanya sebatas membeli di tetangga. Apalagi kalau yang berjualan di digital tidak tahu targetnya apa, konsepnya apa, akan sia-sia dia jika meluncur ke ranah digital," ucapnya.

Baca juga: Ini Kesalahan Terbesar Milenial ketika Memulai Usaha

Arto juga menyarankan bagi pengusaha yang ingin mengembangkan pasar di desa, harus didorong dengan adanya kreativitas. Namun kreativitas ituharus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat yang ada di desa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Jadwal MRT dan LRT Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024

Jadwal MRT dan LRT Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024

Whats New
TikTok Shop Buka Lagi, Mendag: Toko Harus di Luar Aplikasi TikTok

TikTok Shop Buka Lagi, Mendag: Toko Harus di Luar Aplikasi TikTok

Whats New
Pergerakan Masyarakat di Jabodetabek Selama Nataru Diprediksi Hampir 15 Juta Orang

Pergerakan Masyarakat di Jabodetabek Selama Nataru Diprediksi Hampir 15 Juta Orang

Whats New
Badan Supervisi Mau Dibawa Kemana?

Badan Supervisi Mau Dibawa Kemana?

Whats New
Ingat, Diskon Tiket Kereta Promo 12.12 Bisa Dibeli Mulai Besok

Ingat, Diskon Tiket Kereta Promo 12.12 Bisa Dibeli Mulai Besok

Whats New
Kata Menhub soal Penambahan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo

Kata Menhub soal Penambahan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo

Whats New
Ganjar Sebut IKN Tak Harus Andalkan Investor, Pengamat: Kalau Saling Menunggu, Ya Tidak Jadi Dibangun...

Ganjar Sebut IKN Tak Harus Andalkan Investor, Pengamat: Kalau Saling Menunggu, Ya Tidak Jadi Dibangun...

Whats New
Di Hadapan Pengusaha, Anies Baswedan: BUMN Tidak Boleh Mematikan Swasta...

Di Hadapan Pengusaha, Anies Baswedan: BUMN Tidak Boleh Mematikan Swasta...

Whats New
Dipicu Diskon, Penjualan Eceran Meningkat hingga November 2023

Dipicu Diskon, Penjualan Eceran Meningkat hingga November 2023

Whats New
TikTok Shop “Come Back”, Pelanggan Sudah Bisa Belanja 12.12

TikTok Shop “Come Back”, Pelanggan Sudah Bisa Belanja 12.12

Whats New
Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Whats New
Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Whats New
TikTok Shop Buka Lagi, Manajemen Surati Mantan 'Seller' untuk Kembali Berjualan

TikTok Shop Buka Lagi, Manajemen Surati Mantan "Seller" untuk Kembali Berjualan

Whats New
Wujudkan Indonesia Maju 2045, PT PII Dukung Pembangunan Infrastruktur Indonesia melalui Skema Creative Financing

Wujudkan Indonesia Maju 2045, PT PII Dukung Pembangunan Infrastruktur Indonesia melalui Skema Creative Financing

Whats New
TikTok-GoTo Resmi Berkongsi, Menkop: Jangan Jual Barang Impor Ilegal

TikTok-GoTo Resmi Berkongsi, Menkop: Jangan Jual Barang Impor Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com