Terakhir adalah kuatnya praktik good corporate governance/GCG (tata kelola yang baik). Penerapan tata kelola yang baik membangun kehati-hatian yang bahkan seringkali dianggap paranoid dan dinilai terlalu kaku.
"Tapi ini kecurigaan yang profesional dan punya early warning mindset. Tentunya tidak heran, Himbara selain direktur utamanya dari Bank Mandiri, Direktur Risk Management seluruh Himbara juga dari BMRI," pungkasnya.
Informasi saja, belum lama ini 5 nama di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melenggang ke kursi kepemimpinan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Baca juga: Ini Alasan Erick Thohir Pindahkan 5 Petinggi Bank Mandiri ke BNI
Dari 5 nama baru tersebut, dua di antaranya adalah mantan Direktur Utama Royke Tumilaar dan mantan Direktur Keuangan dan Strategi BMRI Silvano Winston Rumantir.
Bahkan Royke berucap, didapuknya Silvano sebagai Direktur Corporate Banking tak lepas karena pengalaman bankir muda tersebut.
Bankir muda ini sempat menjabat sebagai Senior Executive Vice President Corporate Banking sejak November sampai Desember 2019 dan sebagai Direktur Utama Mandiri Sekuritas sejak 2016 sampai 2019.
Kemudian, Silvano diangkat menjadi Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri dalam RUPS Luar Biasa pada 9 Desember 2019 bersamaan dengan pengangkatan Royke.
"Jadi dengan pengalaman seperti itu, saya rasa pemegang saham juga melihat bahwa Pak Silvano fit untuk menduduki jabatan sebagai Direktur Corporate Banking," pungkas Royke.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.