JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Perusahaan Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) memastikan akan tetap melanjutkan persiapan protokol kesehatan, meski bioskop batal dibuka karena pengetatan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta.
Ketua GPBSI Djonny Sjafruddin menyatakan, pihaknya terus berkordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terkait protokol kesehatan yang bakal diterapkan di bioskop jika kembali beroperasi.
Hal ini melanjutkan arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang sempat menyatakan bioskop bisa dibuka kembali dengan proses persiapan yang ketat untuk menjamin keamanannya.
Baca juga: Pertengahan September, Investor Asing Masih Lego Saham Rp 2,37 Triliun
"Itu sudah kami lalui, kami sudah berdiskusi dengan Pemprov DKI, mulai dari proses proposal yang kemudian diteliti bersama (terkait simulasi protokol kesehatan)," ungkap Djonny kepada Kompas.com, Jumat (11/9/2020).
Setelah berdiskusi, Pemprov DKI Jakarta bersama Tim Gugus Tugas Covid-19 pun melakukan tinjauan langsung ke bioskop untuk melihat protokol kesehatan yang telah disiapkan.
Djonny menjelaskan, di Jakarta ada sekitar 480 bioskop yang sebagian besar berada di bawah tiga grup besar yakni Cinema XXI, CGV, Cinepolis. Selebihnya ada Lotte hingga independen.
Namun, tinjauan yang dilakukan oleh otoritas baru pada bioskop dibawah Cinema XXI dan akan berlanjut ke bioskop lainnya yang ditargetkan rampung pekan depan.
"Jadi (saat tinjauan) dibahas apa saja yang kurang, apa yang kami enggak paham, atau apa yang mereka enggak paham," imbuh dia.
Ia mengatakan, langkah tersebut merupakan perkembangan yang baik bagi industri kreatif ini, setelah beberapa bulan terus tutup sambil telah menunggu respons pemerintah.
Baca juga: Erick Thohir Ingatkan Pilkada Bisa Jadi Gelombang Ketiga Penyebaran Covid-19 di Indonesia