Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Heran Pagu Gaji Pegawai Balitbang Kementan Rp 498 Miliar, Output-nya Apa?

Kompas.com - 12/09/2020, 09:17 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi IV DPR RI mempertanyakan besarnya pagu anggaran belanja pegawai Balitbang Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2021, yang di dalamnya mencakup gaji pegawai mencapai Rp 498,62 miliar.

Dalam rapat dengar pendapat Eselon I Kementerian Pertanian bersama Komisi IV DPR, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan Fadjry Djufry memaparkan bahwa rancangan pagu anggaran Balitbangtan pada tahun 2021 sebesar Rp 1,7 triliun.

Anggaran tersebut mencakup belanja pegawai yang mencapai Rp 498,62 miliar dengan rincian gaji 5.770 PNS, serta tenaga honorer kurang lebih 2.000 pegawai. Anggota DPR Komisi IV, Sudin, lalu membandingkan gaji pegawai Balitbang Kementan dengan DPR. 

"Anggap 8.000 (pegawai). Rp 498 miliar dibagi 8 ribu, berarti rata-rata gajinya lebih besar dari anggota DPR Rp 62 juta lebih, cobalah hitung. Anggota DPR bawanya sedikit sekali. Saya juga bingung mau bicara apalagi," kata Sudin dalam rapat di Komisi IV Jakarta seperti dilansir dari Antara, Sabtu (12/9/2020).

Baca juga: Rincian Terbaru Daftar Gaji PNS 2020 Golongan I hingga IV

Menanggapi hal tersebut Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry menjelaskan, bahwa anggaran gaji pegawai juga termasuk pada tunjangan untuk profesor atau peneliti yang diberikan per bulan.

"Ada tunjangan operasional, Pak Ketua, seperti tunjangan profesor itu Rp5 juta per bulan," kata Fadjry.

Selain itu Sudin sebagai pimpinan rapat tersebut juga mempertanyakan belanja non-operasional Balitbangtan yang mencapai Rp 1 triliun.

Pagu anggaran belanja non-operasional ini antara lain meliputi penelitian, penyebaran informasi penelitian, produksi benih sumber dan sebar, upah harian lepas, kerja sama penelitian dengan perguruan tinggi, swasta, dan stakeholder lainnya.

"Belanja non-operasional ini sampai Rp 1 triliun, saya tidak permasalahkan seberapa pun anggarannya, tapi output-nya apa, mau Rp 10 triliun boleh, tetapi apa yang dihasilkan," kata Sudin.

Baca juga: Mengenal 6 Tunjangan PNS di Luar Gaji Pokok Berikut Besarannya

Dalam paparannya Fadry menyebutkan pagu anggaran Balitbangtan 2021 mencapai Rp 1,72 triliun. Dari total pagu anggaran tersebut, sebesar 29,21 persen atau Rp 498,62 miliar digunakan untuk belanja pegawai yang terdiri dari gaji pokok, tunjangan anak dan beras, tunjangan struktural/fungsional, dan uang makan pegawai.

Kemudian, sebesar 58,21 persen dari pagu tersebut atau Rp 1,01 triliun adalah untuk belanja non-operasional antara lain penelitian, upah harian lepas, kerja sama dengan perguruan tinggi, swasta, dan stakeholder, serta pemberdayaan kebun percobaan dan laboratorium, kemudian pengamanan aset, serta peningkatan kapasitas SDM peneliti dan pegawai.

Terakhir, porsi 12,58 persen dari pagu Balitbangtan atau sebesar Rp219,69 miliar adalah untuk belanja barang operasional antara lain pemeliharaan kantor, 157 laboratorium, dan 123 kebun percobaan seluas 4.673 hektare.

Penelitian kalung eucalyptus anti-corona

Sebelumnya, Balitbang Kementan berencana memproduksi massal kalung antivirus corona (Covid-19). Kalung tersebut dibuat dari tanaman eucalyptus, antivirus yang dipercaya bisa ampuh mematikan virus corona.

Halaman:
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com