Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Inggris, Pemerintah dan Pengusaha Minta Karyawan Kembali Bekerja di Kantor

Kompas.com - 12/09/2020, 20:39 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

LONDON, KOMPAS.com - Hampir separuh dari 30 juta pekerja di Inggris telah bekerja dari rumah selama pandemi virus corona (Covid-19) berlangsung. Berdasarkan data statistik negara tersebut, sebanyak 9 juta pekerja lainnya dipaksa cuti oleh perusahaan.

Di tengah penularan kasus yang terus meningkat, para pegawai pun menuntut jam kerja yang lebih fleksibel. Namun, pemerintah setempat serta pengusaha mengharapkan agar para karyawan untuk kembali bekerja di kantor.

Pemerintah dan pengusaha menjadikan kondisi perekonomian di pusat-pusat kota yang masih sepi sebagai pendorong agar para pekerja kembali ke kantor.

Baca juga: Izinkan Karyawannya WFH hingga Juli 2021, Facebook Berikan Tambahan Bonus

Dikutip dari CNN, Sabtu (12/9/2020) hal itu justru membuat para pekerja merasa jengkel. Sebab, mereka merasa tidak dihargai meski sudah bekerja dengan keras meski di rumah.

"Perekonomian membutuhkan orang-orang untuk kembali bekerja di kantor," ujar Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Rabb seperti dikutip dari BBC.

Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sempat mengklaim perekonomian Inggris mulai bergerak lantaran pekerja mulai kembali bekerja di kantor dalam jumlah besar.

Meski, pernyataan tersebut tidak didasari dengan bukti data yang jelas.

Di sisi lain, media-media Inggris menyatakan pusat-pusat kota Inggris justri terlihat seperti kota hantu lantaran para pekerja yang enggan untuk kembali ke kantor.

"Kota Hantu Inggris harus kembali bekerja dan Boris Johnson harus memimpin hal itu," ujar Carolyn Fairbairn pimpinan Konfederasi Industri Inggris dalam sebuah headline kolom di surat kabar setempat.

Salah satu menteri yang tidak disebutkan namanya pun mengeluarkan pernyataan yang tak kalah bombastis.

"Kembali bekerja atau pekerjaan Anda akan hilang," ujar menteri tersebut seperti dikutip dari The Telegraph.

Perdebatan mengenai kondisi bekerja yang harus kembali ke kantor atau tetap bekerja dari rumah pun terus bergulir.

Anggota Kebijakan Kesehatan, Keselamatan & Kesejahteraan Kongres Serikat Pekerja Inggris Shelly Asquith menilai, perdebatan tersebut sebagai sebuah ajang salih menyalahkan.

Menurut dia, ada pandangan yang menganggap para karyawan bahwa yang bekerja di rumah tak benar-benar bekerja.

"Terdapat beberapa upaya dari pihak-pihak tertentu di media massa untuk menyatakan orang-orang yang bekerja di rumah tidak benar-benar bekerja," ujar dia.

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com