Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Angkutan Umum Naik, Menko Airlangga Sebut Karena Ganjil-Genap

Kompas.com - 13/09/2020, 16:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, kasus Covid-19 di angkutan umum wilayah Jakarta mengalami peningkatan.

Menurutnya, hal itu tak lepas dari diberlakukannya kembali ganjil-genap yang membatasi penggunaan kendaraan pribadi.

"Ada kenaikan kasus di angkutan umum. Kenapa di angkutan umum? Karena ada kebijakan ganjil genap, karena ada pembatasan kendaraan pribadi," kata Airlangga dalam tayangan Crosscheck From Home Medcom.id, Minggu (13/9/2020).

Baca juga: PSBB Dipantau Investor, IHSG Pekan Depan masih Berpeluang Melemah

Airlangga menyatakan, saat itu pemerintah pusat sudah meminta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, untuk melakukan evaluasi kebijakan.

Evaluasi ini merupakan bagian dari micromanagement (manajemen mikro), yakni meneliti penyebab utama kenaikan Covid-19 satu-persatu dan mengubah kebijakan yang dirasa meningkatkan jumlah kasus.

"Oleh karena itu, diminta saat itu dilakukan evaluasi. Kan ada kebijakan baru membuka tempat-tempat hiburan. Itu yang dimaksud mikro manajemen. Satu-satu kita lihat penyebabnya apa, dan itu yang harus kita perhatikan," ujarnya.

Menurut Airlangga, manajemen mikro sangat penting dilakukan, sehingga tak lagi mengambil langkah-langkah overdosis.

Sebab Jakarta bukan hanya mencerminkan 20 persen penopang perekonomian RI, tapi pusat syaraf perekonomian. Dengan begitu, kebijakan apapun yang diambil akan sangat menentukan pasar modal dan pasar uang.

Apalagi, tambahnya, tingkat kesembuhan DKI Jakarta lebih baik dibanding tingkat kesembuhan nasional.

Baca juga: Ekonom: PSBB Diterapkan, Indonesia Bisa Bertahan dari Resesi

Jakarta tercatat memiliki tingkat kesembuhan sebesar 75,2 persen dan nasional sekitar 71,4 persen. Sedangkan fatality rate (tingkat kematian) nasional di atas 4 persen dan Jakarta sekitar 2,7 persen.

"Dengan demikian kita bisa tahu sumbernya atau sehingga kita tidak mengambil langkah-langkah overdosis," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menarik rem darurat untuk kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta mulai Senin (14/9/2020).

Anies menyebutkan, keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan sejumlah faktor, yakni ketersediaan tempat tidur rumah sakit yang hampir penuh dan tingkat kematian yang tinggi.

"Tidak ada banyak pilihan bagi Jakarta, kecuali untuk menarik rem darurat sesegera mungkin," ujar Anies dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube Pemprov DKI, Rabu (9/9/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com