"Saya enggak melihat preventifnya di mana? Enggak ada. Jadi menurut saya preventif dianggarkan (sampai RT/RW) dan kerja sama dengan RT/RW. Kalau ada apa-apa kita bisa minta pertanggung jawaban dari RT/RW," sebut Aviliani.
Anggaran kesehatan untuk tahun depan pun perlu ditambah, mengingat pandemi Covid-19 belum kunjung usai.
"Perlu diubah, ya. Dana PEN menurut saya harus ditinjau kembali. Anggaran kesehatan menurut saya ditambah, apalagi tahun depan cuma separuhnya. Padahal belum tentu tahun depan selesai," pungkasnya.
Pemerintah menyiapkan anggaran program PEN sebesar Rp 695,2 triliun. Terdiri dari anggaran program kesehatan senilai Rp 87,55 triliun, perlindungan sosial Rp 203,9 triliun, dan insentif usaha sebesar Rp 120,61 triliun.
Ada juga anggaran untuk sektor UMKM sebesar Rp 123,46 triliun, pembiayaan korporasi Rp 53,57 triliun, serta anggaran untuk dukungan sektoral kementerian/lembaga dan pemda Rp 106,11 triliun.
Baca juga: Hari Pertama Penerapan PSBB, Jumlah Penumpang KRL Turun 19 Persen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.