Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Ekspor Keramba Jaring Apung ke Maladewa Senilai Rp 4,8 Miliar

Kompas.com - 14/09/2020, 13:42 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia mengekspor produk keramba jaring apung ke Maladewa buatan dari PT Gani Arta Dwitunggal.

Ekspor yang dikemas menggunakan tujuh kontainer tersebut senilai 327.000 dollar AS atau Rp 4,8 miliar.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyatakan, ekspor produk keramba jaring apung ke Maladewa di tengah pandemi menunjukkan pandemi Covid-19 tetap bisa dihadapi para pelaku usaha yang berupaya untuk terus meningkatkan ekspor di pasar global.

Baca juga: Awal Kuartal III 2020, RI Ekspor Kerapu ke Hong Kong

Ia berharap kegiatan ekspor ini dapat menjadi momentum dalam meningkatkan ekspor nonmigas Indonesia di pasar global, terutama di tengah pelemahan ekonomi akibat pandemi.

"Kegiatan ini selaras dengan gerakan nasional ‘Bangga Buatan Indonesia’ yang mendorong penggunaan produk lokal, sehingga dapat menjadi tuan rumah di negara sendiri dan mampu bersaing di pasar internasional,” ujar Agus dalam keterangan tertulis, Senin (14/9/2020).

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan mengatakan, produk keramba jaring apung dengan merek Aquatec itu menggunakan bahan Prime Grade High Density Polyethylene (HDPE).

Dengan demikian, produk lebih ramah lingkungan dan memiliki kekuatan tarik (tensile strength), kelenturan, ketahanan yang lebih kuat dari plastik daur ulang, serta berdaya tahan lebih lama.

Baca juga: UKM Berorientasi Ekspor Bisa Dapat Pembiayaan LPEI, Ini Syaratnya

“Meskipun ekspor produk Indonesia banyak menghadapi tantangan dan dampak tekanan pandemi, namun kita harus terus melakukan berbagai upaya dan terobosan inovasi untuk tetap bisa bertahan dan mendapatkan peluang,” jelas Kasan.

Saat ini diperkirakan setengah dari produksi perikanan dunia berasal dari perikanan tangkap (wild catch fisheries).

Namun, perikanan tangkap mengalami perlambatan pertumbuhan produksi karena jumlah hasil tangkapan yang hampir mencapai kapasitas maksimal akibat penangkapan ikan berlebihan dan maraknya aktivitas penangkapan ilegal (illegal, unreported, unregulated fishing/IUUF).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com