Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Ditutup Menguat Tipis, Ini Faktor Pendorongnya

Kompas.com - 14/09/2020, 16:23 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menguat pada penutupan perdagangan di pasar spot, Senin (14/9/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen pada level Rp 14.880 per dollar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya Rp 14.890 per dollar AS.

Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, penguatan tipis rupiah sore ini terdorong sentimen positif pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengatakan agar kepala daerah tidak terburu-buru dalam memutuskan menutup wilayahnya sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Baca juga: Inggris Dihantam Gelombang PHK, Terbanyak Sejak Resesi 2009

“Kepala daerah perlu berkoordinasi dengan pemerintah pusat, namun saat ini PSBB sudah dijalankan di DKI Jakarta, karena sudah terlanjur di umumkan dan pasar sudah merespons pernyataan tersebut,” kata Ibrahim.

Ibrahim mengatakan, dampak dari PSBB yang diberlakukan saat ini adalah konsumsi masyarakat dan investasi. Padahal dua hal ini sudah mulai pulih pada bulan-bulan sebelumnya saat masa transisi PSBB.

“Ini salah satu yang akan menghambat laju konsumsi masyakarat sehingga di bulan September konsumsi masyarakat akan stagnan dan bisa saja mengalami penurunan dari bulan Agustus,” tambahnya.

Baca juga: PSBB, Bank Permata Tutup Sementara 109 Kantor Cabang

Ibrahim menjelaskan, turunnya konsumi masyarakat dan investasi akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi di kuartal III tahun 2020. Bahkan menurut dia, kontraksi berpeluang lebih besar dari ekspektasi pemerintah.

“Kontraksi tersebut akan lebih besar di bandingkan ekspektasi pemerintah maupun para analis. Ini akan menjadi beban tersendiri bagi pemerintah dalam kuartal berikutnya,” tegas dia.

Menurut Ibrahim, saat ini para investor masih memilih wait and see, terkait dengan dampak nyata dari pemberlakuan PSBB. Mengingat Jakarta adalah pemain kunci, penyumbang terbesar dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, investor saat ini memilih untuk menahan diri.

Baca juga: Jokowi Minta Jajarannya Godok Program Bantuan Khusus untuk Honorer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com