Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resesi, Ekonomi Perancis Tahun Ini Diperkirakan -8,7 Persen

Kompas.com - 15/09/2020, 11:46 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber Reuters

PARIS, KOMPAS.com - Bank sentral Prancis (Banque de France) memprediksi kontraksi ekonomi akan membaik tahun ini, lebih kecil dari yang diekspektasi sebelumnya.

Membaiknya ekonomi disebabkan oleh bangkitnya aktivitas bisnis dan belanja masyarakat, usai negara mode itu mencabut kebijakan karantina wilayah (lockdown) paling ketat di Eropa.

Informasi saja, Perancis telah melakukan karantina wilayah selama hampir 2 bulan hingga 11 Mei lalu. Penutupan paksa sebagian besar toko, kantor, dan kafe membuat ekonomi terkontraksi 13,8 persen di kuartal II 2020.

Baca juga: Hadapi Resesi, Pemerintah Perlu Pangkas Rantai Distribusi Program PEN

Kontraksi itu merupakan yang terdalam, dan membuat Perancis masuk ke dalam lingkaran resesi terdalam di Eropa.

Mengutip Reuters, Selasa (15/9/2020), bank sentral Perancis memprediksi aktifitas ekonomi membaik meski masih 5 persen di bawah tingkat normal. Dengan kata lain, ekonomi melonjak 16 persen pada Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal III mendatang.

Kontraksi yang membaik membuat ekonomi Perancis menyusut 8,7 persen sepanjang tahun 2020, masih tetap resesi yang terburuk pasca-perang.

Namun, angka itu lebih baik dibanding prediksi bank sentral pada Juni. Negara dengan ekonomi terbesar di zona eropa itu sempat diprediksi menyusut 10,3 persen.

Bank sentral menyebut, ekonomi Perancis akan pulih pada 2021 dengan pertumbuhan 7,4 persen dan 3 persen pada 2022. Artinya, tekanan wabah terhadap ekonomi akan kembali pulih pada kuartal I 2022.

Outlook ekonomi tersebut juga berubah. Pada Juli, bank sentral memperkirakan ekonomi akan pulih 6,9 persen di tahun 2021 dan 3,9 persen pada 2022.

Belanja konsumen, yang sedikit banyak menjadi penggerak ekonomi Prancis, akan pulih mendekati level sebelum krisis pada semester II 2020.

Tingkat tabungan pun diprediksi akan kembali ke level normal, usai mencapai puncaknya sebesar 27,4 persen pada kuartal II 2020.

Baca juga: Inggris Dihantam Gelombang PHK, Terbanyak Sejak Resesi 2009

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com