Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Adaptasi UMKM Menuju Bisnis Daring

Kompas.com - 15/09/2020, 15:31 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
  1. Usaha tidak memiliki kompetensi untuk menjalankan bisnis di platform digital/daring.
  2. Usaha tidak memiliki sumber daya manusia yang menguasai teknologi digital.
  3. Produk yang dihasilkan saat ini kurang sesuai dengan selera konsumen masa kini yaitu tidak banyak pilihan ready-to-wear.
  4. Usaha belum memiliki strategi pemasaran digital.
  5. Usaha belum memiliki kemasan produk yang layak jika akan dipromosikan secara daring dan dijual di platform digital.

Adaptasi daring

Berdasarkan identifikasi tersebut tim dari pusat studi menawarkan dua solusi utama. Solusi yang dapat ditawarkan adalah menekankan pada aspek manajerial dan teknologi pemasaran.

Hal-hal serupa juga dihadapi oleh UMKM lain, walau ada pula yang mulai terbelit kredit dan tidak bisa mengangsur pinjaman karena penjualan merosot drastis.

Peningkatan aspek manajerial mitra dilakukan melalui pendampingan di bidang manajemen pemasaran, manajemen keuangan, manajemen sumber daya manusia dan manajemen produksi/operasi.

Pelaku UMKM memerlukan mitra untuk membantu menyusun strategi pemasaran digital, mengelola keuangan di masa krisis seperti saat ini, membina sumber daya manusia dalam hal keterampilan teknologi informasi untuk mendukung bisnis di platform digital, serta membantu menciptakan produk ready-to-wear yang lebih sesuai dengan selera konsumen di era Revolusi Industri 4.0.

Pada aspek teknologi pemasaran diperlukan penguatan pemasaran dengan sistem informasi bagi pelaku UMKM.

Mereka memerlukan bantuan mengembangkan website yang dapat digunakan untuk menyediakan informasi bagi calon konsumen serta melakukan transaksi jual beli secara daring.

Perlu juga pendampingan dalam pengelolaan website agar dapat dimanfaatkan secara optimal dan mendorong terciptanya less contact economy.

Penggunaan media sosial yang selama ini telah dijalankan, tetap dipertahankan namun diperkuat dengan pemanfaatan website yang link-nya terhubung dengan media tersebut.

Baca juga: 60 Persen Pelaku UMKM Disebut Belum Melek Digital

Tentu tidak mudah mengelola website bagi UMKM yang memiliki keterbatasan pendanaan.

Di sinilah peran akademisi diperlukan untuk membantu membangun website melalui kegiatan penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat yang menargetkan luaran berupa teknologi tepat guna bagi mitra.

Memang, adaptasi UMKM diarahkan pada penerapan bisnis daring. Pilihan terbaik pada situasi terkini, walau itu tidak mudah.

Pada usaha korporasi besar pun, pemasukan daring belum dapat menggantikan pemasukan luring yaitu toko fisik.

Masyarakat kita sendiri belum sepenuhnya bisa mengadopsi kebiasaan baru ini.

Beradaptasi secara bertahap adalah langkah paling realistis bagi UMKM sebelum sepenuhnya bertransformasi menjadi UMKM digital. Paling tidak bertahan pada situasi kini hingga kemudian bangkit setelah melewati krisis yang dahsyat ini.

Transformasi digital rasanya bukan lagi menjadi pilihan, tetapi sebuah keharusan yang perlu disiapkan dalam waktu tidak terlalu lama.

Untuk bisa mulus beradaptasi, UMKM tentu tidak bisa berjalan sendiri. Perlu ada sinergi A-B-C-G-M (akademisi, badan usaha, komunitas, pemerintah, dan media) untuk bisa membuat UMKM kembali bangkit dan bertransformasi menjadi usaha yang lebih tangguh di masa depan.

Frangky Selamat
Hetty Karunia Tunjungsari
Dosen tetap Program Studi Sarjana Manajemen FEB Universitas Tarumanagara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com