Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Di Bawah -2,1 Persen akibat PSBB DKI

Kompas.com - 15/09/2020, 18:18 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan, pengetatan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta bakal kian menekan realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III mendatang.

Untuk diketahui, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III di kisaran 0 persen -2,1 persen.

Bendahara Negara itu pun mengungkapan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III akan cenderung pada batas bawah proyeksi yang telah ia sampaikan, yakni minus 2,1 persen. Bahkan bisa jadi, lebih rendah dari angka batas bawah tersebut.

Baca juga: Sri Mulyani Sayangkan Gedung Kejaksaan Agung yang Terbakar Tak Diasuransikan

"Seperti pada Maret lalu penurunan (pertumbuhan ekonomi) mencapai 2 persen, kita memperkirakan mungkin lower end-nya yang minus 2,1 persen atau bisa jadi lebih rendah dari -2,1 persen," ujar Sri Mulyani ketika memberikan keterangan pers, Selasa (15/9/2020).

Namun demikian, Sri Mulyani masih berharap realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal ini tidak jauh meleset dari proyeksi tersebut. Ini karena PSBB yang berlaku saat ini berbeda dari periode April hingga Juni lalu ketika hampir seluruh aktivitas masyarakat sama sekali terhenti.

Pada penerapan PSBB kali ini, fokus pengendalian aktivitas difokuskan pada pusat penyebaran Covid-19, yakni perkantoran.

Meski demikian, untuk kantor-kantor pemerintahan pun masih mepekerjakan ASN di kantor sesuai dengan zonanya, sedangkan untuk swasta ditentukan kapasitas karyawan yang bekerja di kantor sebesar 25 persen.

Baca juga: Sri Mulyani Lapor ke DPR, Subsidi Gaji dan Bansos UMKM Berlanjut Tahun Depan

"Artinya PSBB sekarang berbeda dengan situasi pada Maret dan April yang waktu itu memberikan situasi did mana seluruh kegiatan masyarakat terhenti. Sekarang kita melihat skalanya menurun," ujar dia.

Hingga akhir tahun, pertumbuhan ekonomi di perkirakan masih di kisaran -1,1 persen hingga positif 0,2 persen. Dengan asumsi, realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV mendatang bergerak di zona positif, yakni berada di kisaran 0,4 persen hingga 3,1 persen

Meski demikian, Sri Mulyani mengatakan, ada kecenderungan realisasi pertumbuhan ekonomi di akhir tahun bakal berada di zona batas bawah, yakni -1,1 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com