Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Airlangga: Ada 143 Perusahaan yang Bakal Relokasi Investasi ke RI

Kompas.com - 16/09/2020, 12:30 WIB

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan hingga saat ini terdapat 143 perusahaan yang berencana melakukan relokasi investasi ke Indonesia.

Hal tersebut berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Menurut Airlangga, perusahaan yang bakal melakukan relokasi investasi ke Indonesia itu berasal dari Amerika Serikat, Taiwan, Korea Selatan, serta Jepang. Selain itu, juga ada perusahaan yang berasal dari Hong Kong dan China.

"Potensi penyerapan tenaga kerja lebih dari 300.000," jelas Airlangga ketika memberikan paparan dalam video conference, Rabu (16/9/2020).

Baca juga: Relokasi Perusahaan Asing ke Indonesia, BKPM: Sudah Ada yang Groundbreaking

Airlangga pun mengungkapkan, pandemi Covid-19 memberikan pelajaran bagi Indonesia. Sebab, dengan adanya pandemi muncul kesadaran rantai pasok barang tidak dapat terpusat di satu negara.

Hal itu mendorong banyak perusahaan multinasional untuk merelokasi industri dari China ke negara Asia lain, terutama kawasan Asia Tenggara.

"Hal ini dapat jadi kesempatan bagi Indonesia untuk menggantikan posisi China sebagai tujuan investasi dari hub rantai pasok global baru," ujar Airlangga.

Ketua Umum Partai Golkar itu pun mengatakan diperlukan peningkatan iklim investasi dan daya saing Indonesia agar mampu mengatasi tantangan eksternal dan internal.

Adapun beberapa kebijakan yang dilakukan dalam rangka peningkatan invesatsi salah satunya melalui pembahasan RUU Cipta Kerja dengan DPR.

Baca juga: Jaring Peluang Relokasi Investasi, Pemerintah Disarankan Beri Insentif Tepat

Melalui RUU Cipta Kerja, menurut Airlangga diharapkan ada peningkatan penciptaan lapangan kerja, peningkatan kompetensi pencari kerja, dan juga kesejahteraan pekerja.

"Sekaligus peningkatan produktivitas kerja serta peningkatan investasi," ujar dia.

Selain itu, pemerintah juga tengah menyusun daftar prioritas investasi. Prioritas investasi tersebut mencakup bidang-bidang usaha yang akan diberikan fasilitas baik perpajakan, maupun non perpajakan dengan kriteria antara lain industri yang beroerientasi ekspor, substitusi impor, padat karya, padat modal, hightech dan berbasis digital.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

THR Belum Turun, Berikut Strategi Keuangan Selama Ramadhan

THR Belum Turun, Berikut Strategi Keuangan Selama Ramadhan

BrandzView
OJK: Sektor Keuangan Syariah Indonesia Terbukti Tangguh

OJK: Sektor Keuangan Syariah Indonesia Terbukti Tangguh

Whats New
Cerita Kegigihan Pedagang Daster Asal Kabupaten Batang yang Berhasil Ekspor Ribuan Produk ke Singapura

Cerita Kegigihan Pedagang Daster Asal Kabupaten Batang yang Berhasil Ekspor Ribuan Produk ke Singapura

Smartpreneur
Sri Mulyani Ungkap Alasan Lembaga Keuangan Enggan Danai Pensiun Dini PLTU

Sri Mulyani Ungkap Alasan Lembaga Keuangan Enggan Danai Pensiun Dini PLTU

Whats New
Potensi Peningkatan Okupansi hingga 40 Persen, PHRI Sayangkan Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Potensi Peningkatan Okupansi hingga 40 Persen, PHRI Sayangkan Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Whats New
Pengunjung Ecommerce Merosot, Tokopedia: Jelang Ramadhan Kunjungan Meningkat 1,5 Kali

Pengunjung Ecommerce Merosot, Tokopedia: Jelang Ramadhan Kunjungan Meningkat 1,5 Kali

Whats New
Menteri Teten Minta Penghapusan Kredit Macet untuk UMKM

Menteri Teten Minta Penghapusan Kredit Macet untuk UMKM

Whats New
Dapat Arahan dari Jokowi, Mentan SYL Akan Lakukan Intervensi Mekanisasi Pertanian

Dapat Arahan dari Jokowi, Mentan SYL Akan Lakukan Intervensi Mekanisasi Pertanian

Whats New
Cek Promo Ramadhan dan Lebaran di Shopee Big Ramadan Sale

Cek Promo Ramadhan dan Lebaran di Shopee Big Ramadan Sale

Spend Smart
BI: Agenda Perubahan Iklim Dapat Tingkatkan PDB Global 11-14 Persen

BI: Agenda Perubahan Iklim Dapat Tingkatkan PDB Global 11-14 Persen

Whats New
Puas dengan Hasil Panen Raya di Sulsel, Jokowi Minta Beras Segera Didistribusikan ke Wilayah Lain

Puas dengan Hasil Panen Raya di Sulsel, Jokowi Minta Beras Segera Didistribusikan ke Wilayah Lain

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Pupuk Kaltim Bukukan Laba Rp 14,59 Triliun di 2022

Pupuk Kaltim Bukukan Laba Rp 14,59 Triliun di 2022

Whats New
Tukar Uang Baru Lebaran 2023 di Kas Keliling BI, Simak Syaratnya...

Tukar Uang Baru Lebaran 2023 di Kas Keliling BI, Simak Syaratnya...

Work Smart
Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Berapa Anggaran yang Sudah Disiapkan Pemerintah?

Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Berapa Anggaran yang Sudah Disiapkan Pemerintah?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+