Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin UMKM Naik Kelas, Menkop Teten: Biar Enggak Cuma Keripik dan Akik

Kompas.com - 16/09/2020, 20:02 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan, pemerintah tengah berupaya untuk mendorong UMKM bertransformasi.

Hal itu dilakukan melalui riset dan memanfaatkan perkembangan teknologi.

Dengan demikian produk UMKM bisa semakin berinovasi dan memiliki kualitas yang berdaya saing di pasar global. Ia bilang, sehingga produk UMKM tak sebatas keripik, akik, dan batik.

Baca juga: Kemendag Luncurkan Gerobak Digital untuk UMKM, Apa Itu?

"Paling penting pemanfaatan hasil riset, SDM unggul untuk pengembangan produk, perlu dilakukan. Sehingga produknya enggak cuma keripik, akik, dan batik. Tapi ke produk dengan nilai ekonomi yang besar. Itu bisa dicapai dengan transformasi," ungkap Teten dalam peluncuran virtual Bangga Buatan Indonesia Kemendag, Rabu (16/9/2020).

Teten mengatakan, produk ekonomi kreatif memang menjadi andalan bagi UMKM, baik di pasar lokal maupun global.

Hanya saya, masih perlu perbaikan dari segi kualitas dan pemasaran yang perlu juga merambah digital.

"Produk fashion, home decor, dan pernak pernik, termasuk perhiasan berbahan baku alam, maupun logam itu cukup besar pemintaannya di luar. Namun memang lagi terganggu permintaannya karena pandemi," jelas dia.

Baca juga: Luhut Ingin Produk UMKM Terpampang di Etalase Mal-mal

Selain berupaya meningkatkan inovasu dan kulitas produk UMKM, kata Teten, pemeirntah juga berupaya membantu para pelaku usaha kecil tersebut untuk bisa bertahan di tengah pandemi.

Di antaranya, dengan pemberian bantuan sosial (bansos) hingga bantuan langsung tunai (BLT) bagi UMKM.

Di sisi lain, UMKM yang cukup mampu berproduksi di tengah pandemi terus di bina dan di dorong untuk mampu bertransformasi. Selain juga, diberikan stimulus oleh pemerintah seperti keringanan membayar cicilan kredit ke perbankan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com