Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSBB Jilid II Secara Tidak Langsung Menandai Resesi?

Kompas.com - 17/09/2020, 15:07 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Izzudin Farras menilai, pengumuman Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid II oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menandakan Indonesia akan memasuki jurang resesi.

Resesi sendiri adalah penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

“Sebenarnya ketika ada pengumuman PSBB jilid II pada hari Rabu lalu oleh Gubernur Jakarta, itu sebenarnya secara tidak langsung itu juga menandai adanya resesi,” ujar Farras dalam diskusi virtual, Kamis (17/9/2020).

Baca juga: Asia Hadapi Resesi Pertama sejak 60 Tahun Terakhir

Farras menjelaskan, pada PSBB jilid I saja kondisi perekonomian di Jakarta mengalami kontraksi. Atas dasar itu, dia menilai PSBB jilid II ini juga akan berdampak buruk bagi kondisi perekonomian.

“Meskipun PSBB jilid II ini relatif lebih longgar, dibandingkan jilid I, karena 25 persen perkantoran boleh masuk, kalau dulu kan enggak boleh. Kemudian restoran boleh drive thru. Tapi tetap perekonomian Jakarta akan minus kembali, meskipun tidak sebesar yang terjadi di PSBB jilid I,” kata dia.

Farras menambahkan, kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) Jakarta terhadap PDB nasional sebesar 18 persen. Atas dasar itu, kondisi perekonomian di Ibu Kota akan berpengaruh terhadap perekonomian nasional.

“Artinya ketika tetap negatif perekonomian Jakarta selama kuartal III ini, yang memang sudah terasa sejak Agustus kemarin, akhirnya berdampak ke ekonomi nasional. Secara tidak langsung menandai resesi yang terjadi di tingkat nasional,” ucap dia.

Kendati begitu, Farras menilai pengumuman mengenai resesi ini tetap harus menunggu keterangan dari Badan Pusat Statistik (BPS) soal pertumbuhan ekonomi Indonesia pada awal November 2020.

“Sebetulnya sudah 99 persen Indonesia berada dalam resesi. Secara tidak langsung diumumkan Pak Anies pada Rabu lalu,” ungkapnya.

Baca juga: Ekonomi Terkontraksi 12,2 Persen, Selandia Baru Resesi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com