Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intip 5 Cara Aman Investasi Online Reksa Dana dan Saham

Kompas.com - 17/09/2020, 17:42 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Investasi saat ini sudah memasuki era digital, maka dari itu investor perlu mengimbangi kondisi tersebut dengan literasi keuangan yang cukup.

Hal ini penting untuk mewujudkan potensi keuntungan dan meminimalisir potensi kerugian.

Head of Marketing IPOT dari Indo Premier Sekuritas Paramita Sari mengatakan, inovasi investasi di pasar modal Indonesia telah sampai pada titik dimana transaksi saham dan reksa dana sudah 100 persen online dan berbasis aplikasi.

Baca juga: Siap-siap Resesi, Begini Cara Atur Ulang Portofolio Investasi

Investasi saham dan reksa dana kini sudah serba online mulai dari pembukaan rekening efek hingga transaksi jual-beli,” kata Paramita kepada Kompas.com, Kamis (17/9/2020).

Menurut dia, investasi yang kini bisa dinikmati dengan mudah secara daring, terutama pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), tentu perlu ekstra kewaspadaan dari pengguna (investor).

“Semakin berkembangnya teknologi, tentu menuntut pengguna untuk semakin smart dalam memilah, memilih dan menggunakan platform online untuk investasi saham dan reksa dana yang sudah sangat marak,” jelas dia.

Sebagai investor yang cerdas, pastikan mewaspadai segala hal yang sekiranya mencurigakan.

Baca juga: Simak, Tips Investasi Reksa Dana Syariah di Masa Pandemi

Adapun 5 tips aman investasi saham dan reksa dana melalui platform investasi online, antara lain sebagai berikut.

1. Memastikan platform online terpercaya

Memilih platform online yang memiliki reputasi baik itu menjadi langkah paling awal yang wajib dilakukan.

Selain dimiliki oleh perusahaan jasa keuangan (sekuritas) yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), investor harus menyimak testimoni dan review serta rating (biasanya dengan logo bintang) di masing-masing platform online.

“Dengan melakukan Googling yang merujuk testimoni dan diskusi di forum-forum online, bisa menjadi langkah awal untuk memilih platform online dengan reputasi terpercaya,” kata Paramita.

Selain itu, investor juga harus mencermati review palsu atau hasil rekayasa internal perusahaan yang biasanya dengan tanggapan-tanggapan yang cenderung hiperbola.

Sementara bagi platform onlinenya berbasis website, investor harus memperhatikan pula ikon gembok kecil terkunci pada pojok kanan atas di alamat URL yang menandakan platform tersebut minim risiko kebocoran informasi.

2. Pilih platform dengan sistem keamanan berlapis

Platform online yang aman biasanya dilengkapi dengan sistem keamanan yang berlapis. Untuk saat ini, sistem keamanan yang paling canggih untuk platform online adalah 3 Factor Authentication (3FA) atau three layer security mulai dari level password, randomized numerical PIN dan OTP (One Time Password).

Baca juga: Mau Investasi Saham? Ini Saran BEI

Level password biasanya terdiri atas kombinasi (minimum) 8 digit angka, huruf dan spesial karakter. Sementara itu, level randomized numerical PIN adalah sistem pengacakan 10 digit nomor yang hanya bisa dipilih melalui klik atau layar sentuh.

“Lapis keamanan ini mampu mengantisipasi malware seperti key-logger,” jelas dia.

Ada pun level OTP sendiri berupa password acak yang unik. Dengan sistem keamanan lapis tiga dan sistem keamanan SSL 256 bit tentunya data pribadi nasabah aman dan terlindungi dari ancaman hacker yang mencoba membobol akun.

3. Pastikan keamanan gawai 

Setelah menentukan platform online yang akan digunakan, pastikan menggunakan gadget yang sudah aman dengan memasang antivirus, anti-spyware atau firewall.

Paramita menyarankan, agar gadget terlindung dari cyber crime perlu adanya instalasi sistem yang juga efektif untuk meminimalir risiko pencurian password.

Baca juga: Indonesia Diproyeksikan Resesi, Bagaimana Prospek Investasi Emas ?

4. Menggunakan jaringan milik sendiri

Menggunakan jaringan milik sendiri dapat melindungi investasi online Anda. Bukan rahasia lagi, transaksi online dengan menggunakan komputer di warnet, PC milik orang lain atau gadget teman dengan WiFi gratisan cukup berisiko.

Dengan tidak menggunakan jaringan milik sendiri, ada potensi yang mengancam sisi keamanan ketikan berinvestasi online. Misalkan saja penyalahgunaan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Oleh sebab itu, transaksi investasi dengan platform online apa pun sebaiknya dilakukan dengan gadget dengan jaringan internet pribadi,” tegas dia.

5. Mewaspadai penipuan online

Kondisi serba canggih dengan ancaman informasi pribadi yang mudah didapat, maka seorang investor harus cerdas dalam memilah berbagai informasi yang didapatkan agar tidak gampang tertipu.

Investor wajib menjaga kerahasiaan username, password, secure PIN dan data pribadi penting lainnya,” ujarnya.

Oleh sebab itu, jangan pernah memberikan data-data personal ini kepada siapa pun, apalagi mentransfer sejumlah uang ke oknum-oknum penipu yang seolah-olah menawarkan bantuan dengan mengatasnamakan sekuritas tertentu.

Nah, jika Anda menemukan kejanggalan, ada baiknya jika segera menghubungi call center resmi dan channel daring lainnya seperti email dan medsos resmi dengan centang biru milik sekuritas bersangkutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com