Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER DI KOMPASIANA] Korban Pembelajaran Jarak Jauh | Ospek Online | Bisnis Baru Dunia Penerbangan

Kompas.com - 19/09/2020, 15:43 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

Kekerasan tersebut, lanjutnya, untuk melatih kekuatan mental karena bisa jadi nanti akan menghadapi dosen yang luar biasa galak atau kerasnya kehidupan nyata setelah lulus kuliah. (Baca selengkapnya)

3. PSBB Jakarta, Alarm Pengingat bagi Masyarakat di Daerah

Sudah tidak ada lagi PSBB Transisi di Jakarta, akan tetapi kini melakukan PSBB Total dengan adanya 17 aturan baru yang berlaku.

Namun, yang menarik perhatian Kompasianer Hadi Santoso yakni, apapun perdebatan dan latar belakang yang memicunya ia menyoroti pengaruh PSBB Jakarta bagi masyarakat yang tinggal di daerah --di luar Jakarta.

PSBB di Jakarta, tulisnya, seperti menjadi alarm pengingat bagi banyak orang untuk kembali patuh pada protokol kesehatan.

"Alarm pengingat itulah yang kemarin kembali berdering. PSBB Jakarta seolah menjadi momentum untuk kembali mengingatkan masyarakat yang mulai lupa perihal pentingnya protokol kesehatan," lanjutnya. (Baca selengkapnya)

4. Gaji Tidak Bisa Membeli Loyalitas Karyawan

Ada banyak cara yang biasa perusahaan lakukan untuk memertahankan karyawan terbaiknya, satu di antaranya: menaikan gaji.

Tentu tidak serta merta begitu saja, akan tetapi menurut Kompasianer Yupiter Gulo bisa karena susahnya mencari calon karyawan baru untuk menggantikan posisinye tersebut.

"Situasi ini semakin rumit ketika dinamika perubahan dan perkembangan semakin kencang sehingga tidak mudah menduga apa yang akan terjadi ke depan, terutama untuk jangka panjang," tulisnya.

Namun, pada kenyataannya gaji saja tidak cukup. Karena, lanjutnya, ternyata ada banyak faktor lain yang pada umumnya bukan dalam bentuk keuangan. (Baca selengkapnya)

5. Kreativitas Tiada Henti Bisnis Penerbangan, "Flight to Nowhere"

Berani melakukan perubahan adalah jalan keluar untuk tetap bisa bertahan di tengah pandemi seperti sekarang ini.

Ketika dunia pariwisata lesu, maka apa yang dilakukan oleh Singapore Airlines bisa ditiru, yakni tengah mempersiapkan suatu penerbangan tanpa tujuan. Flight to Nowhere, istilahnya.

Akan tetapi, tulis Kompasianer Tonny Syiariel, tidak seperti lazimnya sebab pesawat tersebut hanya akan terbang memutari suatu wilayah, entah di mana, kemudian kembali mendarat di bandara yang sama.

"Flight to Nowhere mungkin bisa dibandingkan dengan penerbangan wisata yang disebut scenic flight, yakni terbang berputar di atas sebuah wilayah untuk menikmati pemandangan alam," tulis Kompasianer Tonny Syiariel. (Baca selengkapnya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com