"Pangan sebagai salah satu pilar utama dalam ketahanan negara, salah satu upaya penyediaan lumbung pangan itu adalah dengan penanaman singkong ini," ujarnya.
Joni menambahkan, perkebunan singkong tersebut nantinya akan dikelola oleh TNI bekerja sama dengan pemerintah Provinsi Bengkulu dan melibatkan masyarakat melalui proses rekruitmen.
Baca juga: DPR dan Mentan Debat Panas soal Food Estate di Kalteng, Mengapa?
Nantinya, kata dia masyarakat yang memenuhi persyaratan akan dibekali pendidikan dasar militer dan pengetahuan tentang pertanian terlebih dahulu.
"Iya nantinya pengelolaan perkebunan singkong ini dilakukan oleh TNI dan tentunya bersama-sama dengan masyarakat," kata dia.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo atau SYL, menegaskan program penanaman singkong oleh Kementerian Pertahanan tidak termasuk yang akan digarap tahun ini oleh Kementerian Pertanian.
Dalam program food estate atau lumbung pangan di Kalimantan Tengah (Kalteng), telah disiapkan lahan seluas 30.000 hektare yang dibagi untuk Kementan dan Kemenhan.
SYL menjelaskan penanaman singkong oleh Kemenhan sebagai cadangan pangan strategis tidak termasuk tugas, pokok, dan fungsi yang dikerjakan oleh Kementan dalam proyek food estate.
Baca juga: Mentan: Kerja di Sektor Pertanian Sangat Terbuka
"Saya nyatakan bahwa saya tidak ikut kalau yang itu, saya hanya fokus pada 30.000 hektare, dan itu tidak boleh dicampur yang mana yang ditanami Menhan, yang mana yang ditanami kami," kata SYL.
SYL menjelaskan, bahwa terdapat potensi lahan yang dapat dikembangkan menjadi lahan pertanian di Kalimantan Tengah seluas 164.598 hektare, berdasarkan data dari Kementerian PUPR.
SYL juga menyebutkan bahwa Kemenhan berencana melakukan penanaman singkong sebagai upaya menambah cadangan pangan strategis di lahan seluas 60.000 hektare pada tahun ini. Lokasi penanaman singkong tersebut terletak di Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.
SYL pun kembali menegaskan bahwa Kemenhan tetap melakukan penanaman singkong, namun di luar ketetapan lahan food estate seluas 164.598 hektare.
"Kami sudah ada pembicaraan bahwa 60.000 hektare dan lain-lain, singkong tidak masuk areal kita. Cari lokasi lagi, karena kalau tidak mereka masuk, Bapak," kata SYL.
SYL juga menjelaskan, dari seluas 164.598 hektar yang dicanangkan untuk proyek food estate, sekitar 142.000 hektar yang bisa ditanami. Dari angka tersebut, mengerucut lagi sekitar 82.000 hektar di antaranya sudah memiliki irigasi.
Baca juga: Profil Indira Chundra Thita, Anak Mentan yang Jadi Komisaris di Holding BUMN Pupuk
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.