JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja bakal menutup pendaftaran untuk gelombang siang ini, Senin (21/9/2020) pukul 12.00 WIB.
Hal itu diungkapkan oleh Head of Communications Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Louisa Tuhatu. Dia pun mengatakan, hingga saat ini jumlah pendaftar Kartu Prakerja sudah mencapai 5 juta orang.
"Akan ditutup siang ini jam 12.00 WIB. Ada sekitar 5 juta orang yang telah mendaftar," ujar Louisa ketika dihubungi Kompas.com.
Baca juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Tahun Ini Berhenti di Gelombang Ke-10
Untuk diketahui, dalam gelombang 9 kali ini, jumlah peserta yang akan diterima sebanyak 800.000 orang. Adapun secara keseluruhan, jumlah target peserta program Kartu Prakerja hingga akhir tahun sebanyak 5,6 juta orang.
Adapun sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sempat mengatakan, Presiden Joko Widodo meminta agar dilakukan pembahasan dengan Kementerian Keuangan mengenai keberlanjutan Kartu Prakerja.
Sebab, per September ini, target peserta Kartu Prakerja sebanyak 5,6 juta orang akan tercapai.
"Pak Presiden meminta Kartu Prakerja dibahas dengan Kementerian Keuangan. Untuk dibahas karena banyak tenaga kerja informal terdampak dan Kartu Prakerja sudah 3,8 juta, sehingga per September 5,6 juta diharapkan tercapai," ujar Airlangga dalam keterangan pers usai rapat terbatas, Senin (14/9/2020).
Adapun Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari juga mengatakan, peserta yang belum juga lolos dalam program Kartu Prakerja masih bisa mengikuti atau mendaftar lagi pada Prakerja tahun depan.
"Untuk teman-teman yang belum menerima Kartu Prakerja tahun ini don't worry karena tahun depan insya Allah program Prakerja akan dilanjutkan seperti yang disampaikan oleh Kemenkeu," ungkapnya dalam konferensi pers Prakerja melalui Zoom Meeting, Selasa (15/9/2020).
Baca juga: Mengapa BLT Subsidi Gaji Rp 600.000 Tahap 1-3 Ada yang Belum Cair?
Tidak hanya itu, Denni juga menjelaskan, mereka yang sudah diterima di gelombang-gelombang tahun ini tidak bisa lagi ikut program Prakerja tahun depan.
"Jadi bukan setiap tahun dapat orang yang sama, tidak seperti itu. Kita mencatat siapa saja yang sudah mendapatkan Kartu Prakerja sehingga tahun depan sudah tidak bisa mendapat Kartu Prakerja," ungkap Denni.
Dia juga memaparkan bahwa setiap tahun ada 2,8 juta angkatan kerja baru, sehingga pemerintah perlu memberi pelatihan untuk bekal kerja mereka.
"Setiap tahun ada 2,8 juta angkatan kerja baru yang itu perlu kita pikirkan kompetensinya," kata dia.
Baca juga: Status Kepesertaan 180.000 Penerima Kartu Prakerja Dicabut, Mengapa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.