Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 6 Strategi Pemerintah Capai Target Lifting Migas Tahun ini

Kompas.com - 21/09/2020, 12:16 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 dan rendahnya harga minyak mentah dunia menjadi hambatan utama pemerintah untuk merealisasikan target lifting minyak dan gas (migas) tahun 2020.

Merespon hal tersebut, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah menyiapkan 6 strategi utama, untuk menggenjot lifting migas di sisa waktu tahun ini.

“Berdasarkan evaluasi kinerja hulu migas selama masa pandemi Covid-19, kami telah merumuskan beberapa strategi yang feasible untuk dilakukan di sisa 4 bulan ke depan,” ujar Plt Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih dalam keterangan tertulis, Senin (21/9/2020).

Baca juga: SKK Migas: Potensi Migas Indonesia Tarik Perhatian Perusahaan Asing

Strategi pertama adalah optimasi lifting serta mempersingkat waktu pemadaman terencana atau planned shutdown lapangan utama migas, yaitu Lapangan Banyu Urip yang dioperasikan oleh ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL).

“Per 12 Agustus produksi Banyu Urip sudah mencapai 228.000 BOPD (barel minyak per hari). Kami sedang mengupayakan kemampuan lifting agar dapat mengakomodir kenaikan produksi tersebut,” tutur Susana.

Strategi kedua ialah melakukan akselerasi 11 sumur pengeboran di Wilayah Kerja Rokan pada Kuartal IV 2020. SKK Migas saat ini mengusahakan agar Head of Agreement antara Chevron Pacific Indonesia dan SKK Migas dapat segera diselesaikan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan pengeboran tersebut.

Adapun strategi yang ketiga ialah optimasi pelaksanaan rencana kerja kontraktor kontrak kerja sama (KKKS), Pertamina EP.

Baca juga: Punya Visi Produksi 1 Juta Barel, Ini Strategi SKK Migas untuk Tingkatkan Cadangan Migas Nasional

“Ini merupakan hal yang harus bisa direalisasi karena kontribusinya sangat berarti pada capaian target. Kami berharap agar Pertamina EP dapat merealisasi semua program yang direncanakan di sisa tahun 2020”, kata Susana.

Selain itu, SKK Migas dan beberapa KKKS juga menyiapkan langkah-langkah agar dapat mengeksekusi komitmen program kerja, antara lain bersama KKKS PT Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu untuk melakukan 13 sumur yang belum dibor, KKKS Odira Karang Agung untuk melakukan 3 work over, dan KKKS Camar Resource Canada untuk melakukan reaktifasi platform.

Lalu, strategi kelima adalah melakukan optimasi penyerapan offtaker gas. Sejak Juli 2020 serapan gas mulai meningkat akibat menggeliatnya kembali perekonomian.

"Momentum ini akan jajaki agar para buyer dapat menyerap gas sesuai dengan kontrak yang ada”, ujar Susana.

Sedangkan untuk strategi terakhir, Susana menyampaikan SKK Migas akan segera melakukan uji coba skema No Cure No Pay terkait untuk mendapatkan tambahan produksi jangka pendek.

“FGD (Focus Group Discussion) antara SKK Migas, KKKS, dan penyedia jasa teknologi telah dilaksanakan pada 26 Agustus 2020. Para kontraktor yang mengalami hambatan dalam pelaksanaan program kerja dapat segera bekerja sama dengan para technology providers,” ucapnya.

Dalam perhitungan SKK Migas, apabila semua skenario tersebut berjalan maka akan menambah lifting minyak secara rata-rata tahunan sebesar 3.900 bopd dan gas sebesar 70 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com