Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BTN Bakal Akuisisi 25.000 Mesin EDC, Buat Apa?

Kompas.com - 21/09/2020, 14:22 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. gencar melakukan akuisisi merchant lokal dan nasional sebagai merchant mesin Electronic Data Capture (EDC).

Ini dilakukan guna meningkatkan perolehan fee based income dan dana murah (low cost funding). Langkah tersebut juga sejalan dengan upaya transformasi digital perseroan.

Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansury menjelaskan, persaingan bisnis saat ini banyak membutuhkan inovasi, apalagi pada saat pandemi virus corona.

Baca juga: BI Imbau Masyarakat Laporkan Merchant yang Pungut Biaya Transaksi EDC

Kebutuhan masyarakat yang makin lengkap dan modern perlu diimbangi dengan layanan berbasis digital yang mempunyai akses ke banyak layanan, sehingga masyarakat akan mendapatkan layanan lebih dari perbankan.

Menurut Pahala, BTN telah melakukan transformasi digital untuk mendukung produk dan layanan bank agar dapat bersaing.

"Sampai dengan akhir tahun BTN telah siap melakukan akuisisi sekitar 25.000 EDC yang dapat dimanfaatkan oleh nasabah BTN sebagai bentuk layanan lebih yang dapat kami berikan," kata Pahala dalam keterangan resmi, Senin (21/9/2020).

Sementara itu, Direktur Operation, IT, & Digital Banking BTN Andi Nirwoto mengatakan, hingga kini perseroan telah merambah berbagai merchant yang berkaitan dengan sektor properti, sejalan dengan bisnis utamanya.

Baca juga: Biaya Transaksi EDC Turun, Pendapatan Bank Berkurang?

Perseroan, imbuh Andi, telah menyediakan EDC mulai dari para pengembang, toko alat dan bahan bangunan, hingga kantor notaris.

Perseroan pun aktif mengakuisisi merchant dari sektor lain mulai dari makanan, fasilitas kesehatan, tempat wisata, hingga perusahaan retail.

“Saat ini kami sedang mengimplementasikan akuisisi 22.000 EDC dengan Indomaret. Sampai akhir tahun kami berupaya akan ada 25.000 EDC BTN yang terpasang untuk melayani transaksi para nasabah kami,” jelas Andi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com