Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Alimama, Satgas Waspada Investasi: Kami Akan Panggil Minggu Depan

Kompas.com - 22/09/2020, 09:23 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Satgas Waspada Investasi (SWI) tengah mengawasi kemunculan platform investasi bernama Alimama yang disinyalir merupakan penipuan berkedok investasi. SWI pun berencana akan memanggil pihak Alimama pekan depan.

“Kami sudah mendapat berbagi informasi dan kami sudah melakukan analisis. Rencananya akan kami panggil minggu depan,” kata Ketua SWI Tongam L Tobing kepada Kompas.com, Selasa (22/9/2020).

Tongam menjelaskan, konsep investasi yang dilakukan oleh Alimama ini sangat mirip dengan investasi MeMiles yang kini telah ditutup karena terbukti tidak memiliki izin dan legalitas.

Baca juga: Belajar dari Kasus MeMiles, Lakukan 4 Langkah Cerdas Sebelum Investasi

Ia mengimbau agar masyarakat bisa lebih jeli lagi dalam menyikapi investasi-investasi yang muncul saat ini. Masyarakat diharapkan bisa belajar dari kasus-kasus sebelumnya, yang berujung pada kerugian investor akibat investasi yang tidak memiliki legalitas.

“Kami mengimbau masyarakat agar belajar dari kasus MeMiles. Melihat dari pengalaman yang sudah ada, tidak mungkin hanya dengan ikut serta bisa mendapat imbal hasil tinggi,” tambah dia.

Tongam mengatakan, pemanggilan Alimama pekan depat bertujuan untuk menggali informasi terkait dengan izin dan legalitas dari perusahaan investasi tersebut. Jika terbukti tidak memiliki izin, maka pihaknya akan mengambil langkah tegas.

“Minggu depan akan kita panggil dan akan kita tanya mengenai legalitas usahanya. Kalau dia tidak bisa menunjukkan legalitasnya akan kami hentikan,” tegas dia.

Berdasarkan informasi berbagai sumber, Alimama merupakan aplikasi yang diklaim sebagai penghasil uang.  Untuk mendapatkan "penghasilan" diharuskan menjadi anggota terlebih dahulu.

Baca juga: Jangan Terjebak Investasi Bodong Saat Pandemi, Coba Perhatikan Langkah Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com