Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Akhir Agustus, Defisit APBN Capai Rp 500,5 Triliun

Kompas.com - 22/09/2020, 13:06 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan melaporkan hingga 31 Agustus 2020, Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) mengalami defisit hingga Rp 500,5 triliun.

Angka tersebut setara dengan 3,05 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan, defisit APBN tersebut setara dengan 48,2 persen dari target yang tertuang dalam Perpres 72 tahun 2020 yang sebesar Rp 1.039,2 triliun.

Baca juga: Potensi Penerimaan Negara Menurun, Sri Mulyani Perlebar Defisit Anggaran 2021 Jadi 5,7 Persen

"Ini kenaikan defisit yang sangat besar jjika dibnadingkan tahun lalu yang sebesar Rp 197,9 triliun," ujar Sri Mulyani ketika memberikan paparan APBN KiTa secara virtual, Selasa (22/9/2020).

"Situasi ini harus dijaga meski kondisi yield curve SBN mengalami penurunan namun tetap harus berhati-hati," jelas Sri Mulyani.

Untuk diketahui, defisit APBN terjadi lantaran realisasi belanja negara yang lebih tinggi dibanding pendapatan negara.

Sri Mulyani merinci, untuk pendapatan negara hingga akhir Agustus tercatat mencapai 1.034,1 triliun. Angka tersebut terkontraksi 13,1 persen jika dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp 1.190,2 triliun.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Defisit APBN Per Juli 2020 Mencapai Rp 330 Triliun

Di dalam Perpres 72, pemerintah merancang belanja negara bakal mencapai 1.699,9 di akhir tahun. Sehingga realisasi tersebut setara dengan 60,8 persen dari yang direncanakan pemerintah.

Penerimaan perpajakan realisasi hingga 31 Agustus mencapai Rp 798,1 triliun arau 56,8 persen dari taget dalam Perpres 72 yang sebesar Rp 1.404,5 triliun. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun lalu yang mencapai Rp 921,5 triliun, maka terjadi kontraksi 13,4 persen.

Sementara untuk penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tercatat sebesar Rp 232,1 triliun hingga akhir Agustus. Angka tersebut setara dengan 78,9 persen dari target Perpres 72 yang sebesar Rp 294,1 triliun. Sementara jika dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 268,2 triliun, maka terjadi kontraksi 13,5 persen.

"Sementara untuk penerimaan hibah mencapai Rp 4 triliun, agak meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya Rp 0,5 triliun," jelas Sri Mulyani.

Untuk belanja negara secara keseluruhan sudah terealisasi Rp 1.534,7 triliun atau 56 persen dari alokasi dalam Perpres 72.

Baca juga: Melonjak, Defisit APBN 2020 Mencapai Rp 330,2 Triliun

Angka tersebut juga meningkat 10,6 persen jika dibandingkan dengan relaisasi tahun lalu yang sebesar Rp 1.388,1 triliun.

Untuk belanja pemerintah pusat realisasinya Rp 977,3 triliun atau naik 14 persen dibanding tahun lalu yang sebesar Rp 857,5 triliun. Angka tersebut setara dengan 49,5 persen dari target serapan dalam APBN yang sebesar Rp 1.975,2 triliun.

Untuk belanja Kementerian atau Lembaga (K/L) realisasinya sebesar Rp 517,2 triliun, 61,8 persen dari target Perpres 72 2020 yang sebesar Rp 836,4 triliun.

Halaman:


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com