Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang Melonjak 143 Persen, Sri Mulyani: Beban APBN Luar Biasa Berat...

Kompas.com - 22/09/2020, 16:44 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan realisasi utang pemerintah untuk membiayai anggaran hingga akhir Agustus 2020 telah mencapai Rp 693,6 triliun.

Bendahara Negara menjelaskan, jumlah tersebut setara dengan 57,2 persen dari perkiraan yang dicantumkan dalam Perpres Nomor 72 tahun 2020 yang mencapai Rp 1.220,5 triliun.

Sedangkan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 285,1 triliun, utang yang ditarik pemerintah meningkat 143,3 persen.

Baca juga: Masih Naik, Utang Luar Negeri RI Rp 6.063 Triliun pada Juli 2020

"Beban APBN kita luar biasa berat, dan ini terlihat dari sisi pembiayaan," jelas Sri Mulyani ketika memberikan keterangan dalam APBN KiTa, Selasa (22/9/2020).

Secara lebih rinci Sri Mulyani menjelaskan, utang tersebut sebagian besar berupa penerbitan SBN yang mencapai Rp 671,6 triliun atau 57,2 persen dari rencana penerbitan SBN tahun ini yang mencapai Rp 1.173,7 triliun.

Peningkatan nilai penerbitan SBN tersebut mencapai 131 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar Rp 290,7 triliun.

Adapun lainnya berupa pinjaman sebesar Rp 22 triliun.

"Kalau dilihat memang ada kenaikan luar biasa dari SBN," jelas Sri Mulyani.

Baca juga: Besok, Pemerintah Lelang Surat Utang Negara Maksimal Rp 40 Triliun

Sementara itu dari sisi pembiayaan investasi hingga akhir Agustus realisasinya mencapai Rp 27,2 triliun. Investasi tersebut disalurkan kepada BUMN sebesar Rp 11,3 truliun, Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp 11 triliun, dan lembaga atau badan lainnya sebesar Rp 5 triliun.

"Kalau dilihat dari target Perpres itu Rp 257,1 triliun," ujar Sri Mulyani.

Adapun untuk pemberian pinjaman hingga akhir Agustus realisasinya mencapai Rp 1,7 triliun dan kewajiban penjaminan terealisasi Rp 400 miliar.

Sebelumnya, Sri Mulyani juga memaparkan pendapatan negara hingga akhir Agustus tercatat mencapai 1.034,1 triliun.

Angka tersebut terkontraksi 13,1 persen jika dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp 1.190,2 triliun.

Di dalam Perpres 72, pemerintah merancang pendapatan negara bakal mencapai 1.699,9 di akhir tahun. Sehingga realisasi tersebut setara dengan 60,8 persen dari yang direncanakan pemerintah.

Baca juga: Hingga Akhir Agustus, Defisit APBN Capai Rp 500,5 Triliun

Sementara untuk belanja negara realisasinya hingga 31 Agustus mencapai Rp 1.534,7 triliun. Angka tersebut setara dengan 56 persen dari target yang tertuang dalam Perpres 72, yakni sebesar Rp 2.739,2 triliun.

Adapun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang realisasinya mencapai Rp 1.388,1 triliun, realisasi belanja tersebut tumbuh 10,6 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com