Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resesi Ekonomi Kian Dekat, Apa yang Akan Kita Rasakan?

Kompas.com - 23/09/2020, 10:01 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber ABC

JAKARTA, KOMPAS.com – Resesi ekonomi sudah di depan mata. Tidak lama lagi pengumuman pertumbuhan ekonomi Indonesia akan segera dirilis. Namun, sudah paham kah Anda dengan pengertian resesi dan dampaknya secara personal?.

Melansir ABC, Rabu (23/9/2020), resesi bisa diartikan sebagai periode ketika ekonomi terkontraksi dan tidak berkembang.

Ini biasanya ditandai dengan peningkatan pengangguran yang signifikan. Resesi juga terlihat dari daya beli yang lebih sedikit dari biasanya, bisnis–bisnis mulai gulung tikar, minimnya lapangan pekerjaan dan penurunan ekonomi.

Baca juga: Sinyal Kuat Resesi Ekonomi Indonesia

Pertumbuhan ekonomi biasanya diukur dengan melihat pertumbuhan PDB, yang merupakan nilai yang diciptakan oleh barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri. Hal ini mencakup ekspor bersih, konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah, investasi bisnis dan persediaan.

Selama resesi, nilai itu menurun untuk rentan waktu tertentu, karena bisnis yang mulai mengalami penurunan pendapatan, maka PHK mulai meningkat. Secara teknis, resesi juga bisa diartikan sebagai pertumbuhan PDB negatif dua kuartal berturut-turut.

Ramalan resesi di Indonesia terjadi setelah pada kuartal II tahun 2020 pertumbuhan ekonomi minus.

Kondisi semakin diperparah dengan lonjakan kasus Covid-19 yang hingga kini masih belum teratasi membuat jumlah kasus semakin tinggi dan pemerintah kembali memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang tentunya mengancam pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020.

Baca juga: Sri Mulyani Proyeksi Ekonomi Kuartal III Minus 2,9 Persen, Siap-siap Resesi

Halaman:
Sumber ABC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com