Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, BI Diprediksi Masih Turunkan Suku Bunga hingga 3,75 Persen

Kompas.com - 24/09/2020, 12:07 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Chief Economist PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Andry Asmoro memproyeksi Bank Indonesia (BI) masih akan menurunkan suku bunga acuan BI-7DRR 25 basis poin hingga akhir tahun 2020.

"Kami proyeksi Bank Indonesia masih berpeluang menurunkan suku bunga 25 bps lagi. BI punya ruang 3,75 persen tahun ini hingga tahun depan," kata Andry dalam Mandiri Economic Outlook virtual, Kamis (24/9/2020).

Tren suku bunga yang rendah ini bisa berlangsung dalam 1-2 tahun ke depan, seiring dengan sinyal bank sentral AS, The Fed yang masih menahan suku bunga hingga tahun depan. Suku bunga diperkirakan akan kembali naik pada tahun 2023.

Baca juga: BI: Pemulihan Ekonomi Masih Terbatas, RI Perlu Terus Kerja Keras...

"Pada 2022-2023 kalau kita lihat ke depan suku bunga mulai dinaikkan, ketika sudah mulai ada tanda-tanda recovery dan beralihnya kebijakan di dunia. Suku bunga BI yang rendah ini peluang bagi dunia usaha yang ingin recovery," tutur Andry.

Adapun tren suku bunga rendah ini dipicu oleh masih melemahnya permintaan akibat pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi yang diprediksi negatif pada 2 kuartal, belum menurunnya kasus Covid-19, dan aliran modal yang masih dapat berbalik ketika risiko meningkat.

Pihaknya memproyeksi, ekonomi RI masih akan minus di dua kuartal, yakni di kuartal III dan kuartal IV 2020, meski kontraksinya membaik dibanding kuartal II 2020.

Ekonomi kuartal III 2020 diproyeksi terkontraksi -3 persen dan kuartal IV -1 persen. Kontraksi ekonomi di kuartal IV ini dianggap masih terlalu dini dan perlu melihat perkembangan ke depan.

"Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 diprediksi -1 persen (yoy)," ucapnya.

Pertumbuhan ekonomi yang minus ini juga dipengaruhi oleh komponen pengeluarannya yang dipercaya masih mencatat minus. Di kuartal II saja, belanja rumah tangga tercatat -2,4 persen dan investasi -4,6 persen.

Baca juga: Pemerintah Targetkan Salurkan KPR Setara 75.000 Unit Rumah bagi PNS di 2021


Rendahnya sisi permintaan membuat laju inflasi pada 2020 diprediksi 1,95 persen secara tahunan (year on year/yoy) dan defisit transaksi berjalan hanya 1,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Tapi, resesi yang dialami oleh Indonesia diperkirakan tidak akan sedalam negara-negara sekawasan seperti India, Filipina, Malaysia, Thailand dan Singapura, maupun negara-negara maju di Kawasan Eropa dan AS," ucap Andry.

Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga ke level 4 persen hingga September 2020, merupakan yang terendah sejak tahun 2016.

Gubernur BI menyatakan, kebijakan mempertahankan suku bunga juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor, dengan mengevaluasi kondisi ekonomi global maupun domestik.

Baca juga: Jaga Ekonomi, Bank Sentral Inggris Pertahankan Suku Bunga 0,1 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com