Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BTN Dorong Alumni UI Jadi Pengembang Properti

Kompas.com - 24/09/2020, 17:03 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI), menandatangani nota kesepahaman.

Dengan kerja sama ini, kedua pihak antara lain akan memberikan pelatihan bagi alumni UI yang sudah berkecimpung sebagai pengembang properti, maupun baru akan terjun ke dalam bidang bisnis tersebut.

"Dengan program ini tentunya kita dapat melahirkan para developer untuk memiliki skill yang baik untuk menjadi pengembang yang sukses dan tentunya memiliki etika kerja dan integritas yang baik. Kami juga berharap kegiatan ini bisa terus ditingkatkan, bukan hanya menjadi satu program yang hanya sekali dilakukan, namun betul-betul program yang berkelanjutan," kata Direktur Utama BTN Pahala Mansury dalam keterangan resmi, Kamis (24/9/2020).

Baca juga: Survei: Sektor Properti Masih Bertahan di Tengah Pandemi

Sebagai implementasi awal dari MoU yang baru ditandatangani itu, kedua pihak menggelar pelatihan level dasar untuk alumni yang berniat terjun sebagai pelaku usaha pengembang properti.

Materi yang akan diberikan dalam pelatihan ini antara lain pendalaman aspek hukum developer properti dan tata cara pengurusan perizinan.

Selain itu juga peserta dibekali pengetahuan mengenai aspek permodalan developer, developer skill set dan marketing strategy, serta pencarian serta pengurusan lahan.

Pahala memaparkan, pelatihan usaha pengembang properti penting karena sektor ini di Indonesia masih memiliki prospek untuk berkembang. Di antara negara-negara ASEAN, misalnya, rasio mortgage atau pembiayaan perumahan terhadap PDB Indonesia relatif masih rendah, yakni di posisi 3 persen.

Baca juga: Per Agustus 2020, BTN Telah Didik 24.000 Anak Muda Jadi Pengembang Properti

Rasio tersebut masih di bawah Filipina yang mencapai 3,8 persen. Bahkan tertinggal jauh dari Thailand (22,3 persen) dan Malaysia (38,4 persen).

Kondisi tersebut sejalan dengan masih tingginya backlog perumahan, yang mencapai 11,4 juta orang berdasarkan kepemilikan rumah. Sementara berdasarkan hunian sebesar 7,6 juta orang.

Tak mengherankan, jika pada kuartal II 2020 ketika pertumbuhan ekonomi minus 5,32 persen, sektor properti masih tumbuh positif 2,5 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com