Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milenial Bergaji Rp 4 Juta Juga Bisa Investasi, Begini Caranya

Kompas.com - 24/09/2020, 18:33 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Saat ini, investasi sudah menjadi kebutuhan, tak terkecuali bagi milenial di masa pandemi Covid-19. Berapa pun gaji bulanan yang didapatkan, milenial yang melek keuangan wajib menyisihkan sebagian pendapatannya untuk investasi.

Di Ibu kota, Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2020 yang ditetapkan pada 28 Oktober 2019, adalah sebesar Rp 4,2 juta.

Dengan kisaran gaji Rp 4 jutaan, lalu bagaimana cara memilih investasi yang tepat? Di sisi lain, kebutuhan hidup seperti makan, sewa rumah, transportasi, kesehatan, pendidikan anak dan cicilan juga harus dibayar.

“Pertanyaan ini kerap diutarakan milenial karena banyak di antara mereka ini berpikir kalau investasi itu harus dengan modal besar. Padahal, pikiran itu tidak tepat sama sekali. Saat ini sudah ada investasi yang tidak membutuhkan dana besar,” kata Head of Marketing IPOT dari Indo Premier Sekuritas, Paramita Sari kepada Kompas.com, Rabu (23/9/2020).

Baca juga: 5 Cara Pintar Menghindar dari Penipuan Berkedok Investasi

Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan bagi milenial dengan gaji Rp 4 jutaan untuk berinvestasi:

1. Tentukan tujuan keuangan

Sebelum memilih instrumen investasi, milenial wajib menentukan dulu tujuan keuangan dan investasinya. Ada baiknya tujuan keuangan dan investasi ini konkret sehingga bisa ditentukan jangka waktu pencapaiannya entah jangka panjang, menengah atau pendek.

“Dengan melihat jangka waktu pencapaiannya milenial akan mudah dalam menentukan produk apa yang dapat dipilih,” ujar dia.

Dia bilang, selama di masa pandemi Covid-19, milenial tentu saja bisa melakukan investasi saham untuk jangka panjang atau memasukkan dananya ke dalam reksa dana pasar uang untuk jangka pendek.

2. Kenali profil risiko

Profil risiko ini biasanya terkait dengan tingkat toleransinya akan kerugian. Pada umumnya dikenal 3 tipe investor berdasarkan profil risiko, yakni konservatif (risk averse), moderat (risk neutral), dan agresif (risk seeker).

Paramita mengatakan, jika kamu cenderung milenial dengan profil risiko konservatif, maka bisa masuk ke instrumen reksa dana pendapatan tetap dan jika suka dengan risiko maka saham merupakan pilihan yang lebih tepat.

3. Alokasi ideal

Menurut Paramita, alokasi dana untuk investasi yang diperlukan dari gaji bulanan Rp 4 juta, memiliki porsi ideal minimal investasi di 10 persen. Dengan persentase ini maka milenial bisa menyisihkan Rp 400.000 per bulan untuk investasi.

“Dana yang disisihkan ini bisa disesuaikan dengan tujuan investasi dan profil risiko yang telah ditentukan di awal,” sebut dia.

Baca juga: Begini Caranya Investasi agar Tetap Untung meski RI Resesi

4. Investasi secara berkala

Dengan modal yang terbatas (kecil) milenial tentu saja bisa menjalankan investasinya selayaknya menabung secara rutin yang dilakukan setiap bulan. Misalkan saja, dengan memasukkan uangnya ke dalam produk Investasi yang dipilih sesuai tujuan dan profill risiko masing-masing.

“Investasi yang dilakukan secara berkala akan melatih kedisiplinan dalam berinvestasi, tidak hanya untuk saat ini namun di kemudian hari saat pendapatan sudah bertambah,” kata Paramita.

Baca juga: Resesi Kian Nyata, Simak 6 Tips Keuangan di Masa Sulit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com