Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pandemi, Permintaan Produk Garmen Ramah Lingkungan Meningkat

Kompas.com - 24/09/2020, 19:34 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi virus corona (Covid-19) memberikan beragam dampak bagi sektor ekonomi dan industri di seluruh dunia.

Chairman Cotton Council International Hank Reichle mengatakan, terdapat optimisme di kalangan pelaku industri garmen global paska ditetapkannya Covid -19 sebagai pandemi.

Optimisme tersebut didasari oleh adanya perubahan perilaku konsumen terkait permintaan produk garmen yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Baca juga: Menperin Sebut Pasar Ekspor Garmen Sudah Dibuka Lagi

Reichle menyampaikan, dari data survei global US Cotton Trust Protocol terkini, 54 persen pemimpin perusahaan brand garmen dan tekstil mengatakan bahwa mereka telah melihat tuntutan konsumennya akan praktik dan produk ramah lingkungan meningkat sejak awal pandemi Covid-19.

Berdasarkan data yang sama, sebanyak 59 persen responden percaya konsumen akan tetap memprioritaskan harga saat melakukan pembelanjaan.

“Dengan data tersebut, untuk memperkuat optimisme industri tekstil paska pandemi, tentu para pelaku industri tekstil perlu melakukan transformasi industri dengan mengadaptasi tuntutan konsumen terkait produk tekstil yang lebih ramah lingkungan. Hal ini bertujuan untuk terus bisa terus tumbuh, bahkan dapat meningkatkan ekspansi bisnis di level yang lebih luas," kata Reichle dalam webinar Cotton USA di Jakarta, Kamis (24/9/2020).

Baca juga: Ada Perang Dagang, Industri Garmen Diuntungkan?

Menurut dia, saat ini berbagai perusahaan di seluruh dunia mencari cara untuk meneruskan program keberlanjutan mereka selama pandem, yakni fokus untuk terus berusaha bertahan dengan peningkatan bantuan dari kemitraan luar (62 persen) sampai mereka mampu berinvestasi kembali dalam inovasi baru yang besar.

“Lebih dari 62 persen responden survei yang disampaikan para pemimpin perusahaan garmen global menyampaikan bahwa program keberlanjutan produk menjadi fokus utama saat ini. Selain itu, 59 persen responden juga menyampaikan bahwa mereka melakukan transparansi dalam produksi produk yang ramah lingkungan," ujar Reichle.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com