JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten Deputi Bidang Keuangan Kementerian BUMN Bin Nahadi mengatakan, PT Pertamina (Persero) tak bisa dibanding-bandingkan dengan perusahaan minyak dan gas asal Malaysia, Petronas.
Meski kedua perusahaan tersebut bergerak di industri yang sama, namun Petronas tak diperintahkan untuk menjalankan program dari pemerintahnya.
“Enggak mungkin kita bandingkan Pertamina dengan Petronas, kenapa, karena Pertamina ada penugasan BBM satu harga,” ujar Nahadi dalam diskusi virtual, Jumat (25/9/2020).
Baca juga: Erick Thohir Minta Ahok Lakukan Transformasi di Pertamina
Nahadi menambahkan, Pertamina harus memutar otak untuk mencari solusi agar harga BBM di Pulau Jawa sama dengan di Papua. Padahal, ongkos distribusi penyaluran BBM ke Papua jelas lebih mahal jika dibandingkan ke Pulau Jawa.
“Bayangkan bagaimana harga di Jayapura sama dengan di Pulau Jawa. Apa yang dilakukan, mengangkut BBM dengan menggunakan pesawat, biayanya siapa yang nanggung, ya Pertamina,” kata dia.
Menurut dia, membandingkan nilai aset dan laba BUMN dengan perusahaan dunia lainnya pun tak adil.
Baca juga: Ahok Bongkar "Aib" Pertamina, Stafsus Erick Thohir: Itu Urusan Internal
“Sekali lagi kalau kemudian kita menyimpulkan ini asetnya segini nih, Rp 8.725 triliun tahun 2019, kemudian labanya hanya Rp 141 triliun. Kemudian dihitung, enggak akan ketemu itu angkanya, enggak akan fair kalau kita mengatakan kita underperform dibanding dengan Temasek," ungkapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.