Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Pekan

Kompas.com - 25/09/2020, 16:42 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada penutupan perdagangan di pasar spot menguat tipis pada Jumat (24/9/2020).

Mengutip data Bloomberg, rupiah sore ini ditutup menguat 18 poin atau 0,12 persen pada level Rp 14.872 per dollar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya Rp 14.890 per dollar AS.

Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan penguatan rupiah sore ini terdorong sentimen optimisme pasar, di mana perekonomian tetap masih berjalan di beberapa wilayah yang tidak melakukan penerapan PSBB.

Selain itu, sentimen positif muncul setelah penemuan vaksin Covid-19 yang telah didistribusikan ke rumah sakit-rumah sakit di Indonesia, perlahan menekan laju Covid-19 yang terjadi.

Baca juga: Kemenkeu: Dampak Perpanjangan PSBB ke Perekonomian Cukup Minimal

“Dampak penerapan kembali pembatasan sosial bersekala besar (PSBB) di Jakarta yang diperpanjang sampai bulan Oktober kepada sektor perekonomian tidak terlalu besar dampaknya. Namun karena DKI Jakarta yang berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia, wajar kalau DKI Jakarta tersorot oleh pasar, baik lokal maupun pasar Internasional,” kata Ibrahim.

Dia bilang, dengan 34 provinsi yang ada di Indonesia dan penerapan PSBB hanya dilakukan di Jakarta sehingga masih banyak daerah lain yang berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Ini terlihat dari tren mobilitas untuk ritel ke arah positif dari yang sebelumnya pada April dan Mei mengalami tekanan yang sangat dalam.

“Perekonomian Indonesia juga sangat lincah dalam menghadapi krisis akibat Covid-19. Seperti munculnya berbagai usaha online yang menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, sekaligus merubah tatanan hidup manusia saat ini,” jelas dia.

Baca juga: Tidak Patuhi Protokol Covid-19, 3 Maskapai Kena Sanksi

Meski demikian, ia menilai pemerintah akan terus memantau dampak dari penerapan PSBB yang kembali diberlakukan di Jakarta terhadap perekonomian kuartal III-2020 yang kemungkinan akan kembali terkontraksi dan Indonesia akan masuk masa resesi.

Dia bilang, pada kuartal IV 2020 pertumbuhan ekonomi diharapkan bisa terselamatkan. Atau, walaupun terjadi kontraksi tapi tidak terlalu dalam, apalagi vaksin sudah ditemukan dan didistribusikan sehingga bisa menekan laju kenaikan kasus Covid-19.

Di sisi lain, informasi yang positif baik dari eksternal dan internal membuat pelaku pasar kembali optimis dengan ekonomi Indonesia.

“Walaupun terjadi resesi namun akan kembali bangkit sehingga arus modal asing kembali masuk di pasar dalam negeri itu bisa terlihat dari menguatnya mata uang garuda dan IHSG sore ini,” tegas dia.

Baca juga: Terpukul Pandemi Covid-19, Kinerja Industri Asuransi Jiwa Terpuruk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com