Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Buktikan, Ini Pertimbangan Konsumen Saat Beli Rumah

Kompas.com - 25/09/2020, 19:42 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah menjadi kebutuhan primer dalam kehidupan. Namun, perjalanan mencari dan membeli rumah tidak selamanya mulus.

Berdasarkan survei yang dilakukan Rumah.com bertajuk Consumer Sentiment Study H2 2020 menemukan, ada beberapa hambatan yang ditemui konsumen dalam membeli rumah.

Bagi 51 persen pencari rumah, ketidakmampuan membayar uang muka adalah hambatan yang paling berat. Adapun 90 persen pencari rumah menginginkan pemerintah untuk menurunkan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) agar cicilan bulanan bisa lebih ringan.

Baca juga: Rumah Seharga Rp 500 Juta hingga Rp 1 Miliar Diminati Saat Pandemi

Hasil survei kali ini diperoleh berdasarkan 1.007 responden dari seluruh Indonesia yang dilakukan pada bulan Januari hingga Juni 2020.

Selain beberapa hal tersebut, lokasi rumah juga menjadi tantangan tersendiri bagi konsumen.

Dalam siaran pers, Jumat (25/9/2020), Rumah.com menyatakan, sebanyak 85 persen responden menyatakan lokasi adalah faktor utama yang dipertimbangkan ketika akan membeli hunian.

Selain itu, 47 persen responden juga menginginkan hunian yang memiliki kedekatan dengan fasilitas transportasi umum dan 47 persen responden ingin rumah yang memiliki waktu tempuh 5 hingga 10 menit menuju sarana transportasi umum.

Baca juga: Tips Cerdas Membeli Rumah Lewat KPR

Pencarian rumah baru di kawasan BSD memiliki konsekuensi tersendiri dalam hal harga beli. Berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q3 2020, hunian di kawasan Tangerang Selatan memang tercatat memiliki harga paling tinggi di kawasan pinggiran Jakarta.

Median harga rumah tapak di Tangerang Selatan adalah Rp 17,8 juta per meter persegi.

Selain itu, kawasan Bogor juga salah satu wilayah yang banyak diincar oleh pembeli dari kalangan menengah dan menengah bawah di wilayah penyangga Jakarta karena harganya relatif rendah, namun memiliki sarana transportasi yang lebih memadai dan lebih beragam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com