Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekayaan Pablo Escobar, Raja Kokain dan 'Robin Hood' Kolombia

Kompas.com - 26/09/2020, 07:16 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber BBC,Forbes

Meski begitu, ketimbang sebagai penjara, La Catedral lebih terlihat sebagai tempat hiburan. Di dalamnya, Kartel Medellin membangun klub malan, air terjun mini, lapangan sepak bola, area billiard, sauna, dan kamar-kamar mewah bak hotel bintang 5.

Baca juga: Daftar Lengkap Negara di Dunia yang Melegalkan Perdagangan Ganja

Namun pada tahun 1992, pemerintah mengerahkan ribuan tentara dan ratusan pasukan khusus menyerbu penjara setelah insiden pembunuhan sesama anggota kartel di dalam penjara La Catedral. Dia juga diketahui masih menjalankan bisnis gelapnya dari penjara.

Pablo Escobar berhasil melarikan diri dari panjara. Sejak itu, pemerintah melakukan perburuan besar-besaran terhadap Pablo Escobar. Setelah berbulan-bulan diburu, dia ditemukan di tempat persembunyiannya di Medellin.

Dalam sebuah baku tembak di atap bangunan, dia tewas tertembak di bagian kepala. Banyak orang-orang miskin di Madellin yang meratapi kematiannya. Saat pemakaman, tercatat ada 25.000 orang hadir mengantarkannya ke liang lahat.

Kematian Pablo Escobar tak lantas membuat bisnis kokain mati. Penyelendupan kokain dari Kolombia bahkan terus meningkat. Pasar kokain beralih ke Kartel Cali yang merupakan rival dari Kartel Medellin.

Baca juga: Kepala BNN: Rp 250 Triliun Habis untuk Belanja Narkoba

Temuan uang

Dilansir dari BBC, beberapa hari lalu, keponakan Pablo Escobar, Nicolas Escobar secara tak sengaja menemukan tas plastik berisi uang sebesar 18 miliar dollar AS di dinding salah satu rumah pamannya tersebut.

Diketahui, Pablo Escobar kesulitan untuk menyimpan semua kekayannya. Uang dari bisnis gelapnya tak memungkinkan seluruhnya bisa dicuci dengan membeli aset atau menyimpannya di bank. Dia kerapkali menyembunyikan uang dari hasil perdagangan kokain di dinding-dinding rumah atau menguburnya di dalam tanah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com