Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi Beroperasi, Tol Pekanbaru-Dumai Masih Gratis

Kompas.com - 26/09/2020, 08:42 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat bisa melalui Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, Riau, yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo, tanpa harus membayar alias gratis mulai Sabtu (26/9/2020) pukul 06.00 WIB

"Pascaperesmian hari ini oleh Presiden Joko Widodo, Jalan Tol Pekanbaru-Dumai akan beroperasi mulai besok, Sabtu pukul 06.00 WIB secara gratis atau belum berbayar," kata EVP Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero) Muhammad Fauzan usai peresmian Tol Pekanbaru-Dumai dilansir dari Antara, Sabtu (26/7/2020).

Hutama Karya selaku pengelola Jalan Tol Trans Sumatera masih menunggu penetapan tarif jalan tol sepanjang 131,5 kilometer itu dari Menteri PUPR.

"Belum berbayar atau gratis hingga diterbitkannya surat keputusan penentuan tarif tol oleh Menteri PUPR," kata dia.

Baca juga: Hutama Karya Butuh Rp 51 Triliun untuk Bangun 771 Km Tol Trans-Sumatera

Namun, ia mengatakan bagi pengguna jalan tol yang akan melintas tetap harus melakukan tapping dengan menggunakan kartu uang elektronik di Jalan Tol Pekanbaru-Dumai ini. Fungsi kartu tersebut untuk membuka gerbang di gerbang masuk dan keluar jalan tol itu.

Dalam sambutannya saat peresmian secara virtual, Jumat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai yang menelan biaya Rp 12,18 triliun itu telah rampung dan dapat dioperasikan secara penuh untuk kegiatan produktif baik.

Jalan tol ini, lanjutnya, merupakan bagian dari Jalan Tol Trans-Sumatera sepanjang 2.878 km yang membentang dari Lampung hingga Aceh.

"Tol ini akan meningkatkan konektivitas antara Ibu Kota Provinsi Riau dengan Kota Dumai sebagai kota pelabuhan dengan industri perminyakan dan agribisnis yang maju, serta kawasan industri dan perkebunan lainnya," jelas Jokowi.

Baca juga: Kaya Raya di Usia 32 Tahun, Ini Rincian Harta Gibran Rakabuming

"Tol ini juga memperpendek jarak tempuh Kota Pekanbaru-Dumai, darisebelumnya 200 km jika lewat jalan nasional menjadi 131 km jika ditempuh melalui jalan tol ini," kata dia lagi.

Tol Pekanbaru-Dumai memiliki enam seksi ruas. Di antaranya, seksi I Pekanbaru-Minas (9,5 km), Seksi II Minas-Petapahan (24,1km), seksi III Petapahan-Kadis Utara (16,9km).

Lalu seksi IV Kandis Utara-Duri Selatan (27,23 km), seksi V Duri Selatan-Duri Utara (27,23), dan Seksi VI Duri Utara-Dumai (24,65 km).

Proyek tol Pekanbaru-Dumai merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang mulai dikerjakan pada tahun 2016 dan menelan biaya sekitar Rp 16,21 triliun.

Baca juga: Pemerintah Klaim 90 Persen Warga Miskin Sudah Terima Bantuan

Tol Pekanbaru-Dumai diharapkan dapat meningkatkan dan memudahkan akses Pekanbaru sebagai ibu kota Provinsi Riau sekaligus kota bisnis dan Dumai sebagai kota pelabuhan, dengan industri perminyakan yang maju, dan agribisnis.

Hutama Karya mendapat tambahan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 7,5 triliun pada 2020 ini. Rencananya, dana tersebut digunakan untuk melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

JTTS merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang pembangunannya menjadi prioritas Pemerintah Indonesia. Saat ini, Hutama Karya Baru mengoperasikan Jalan Tol Trans-Sumatera sepanjang 364 km.

Nantinya, Jalan Tol Trans Sumatera akan menyambungkan Aceh hingga Lampung sepanjang 2.765 kilometer. Tol ini juga akan tersambung dengan kota lain yakni Padang dan Bengkulu.

Baca juga: Ini Hal yang Perlu Dilakukan Apabila Insentif Kartu Prakerja Gagal Dicairkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com