Modelnya mirip tabungan, tapi berjangka karena ada tenor penarikannya. Artinya tidak bisa ditarik kapan saja dananya, seperti tabungan pada umumnya.
Tabungan berjangka sangat pas dipilih buat kamu yang ingin mempersiapkan biaya pendidikan, biaya lahiran, DP rumah, dan lainnya.
Menaruh duit di tabungan berjangka minim risiko karena dijamin LPS. Sebanding dengan return atau bunga yang didapat nasabah juga kecil. Tapi setidaknya tabungan berjangka dapat membantumu disiplin menyisihkan uang setiap bulan.
Investasi properti sih tidak perlu diragukan lagi untungnya. Setiap tahun, harga properti seperti rumah dan tanah selalu naik. Tidak pernah turun.
Risikonya pun paling kalau lagi apes dapat developer atau pengembang bodong. Atau penipuan sertifikat. Sedangkan untuk modal, investasi properti sangat mahal. Butuh modal ratusan juta sampai miliaran rupiah, tergantung luas rumah dan tanah.
Tapi dari investasi rumah, kamu bisa jual dengan harga lebih mahal ke depannya. Pas juga buat dibikin kos-kosan, kontrakan. Sementara investasi tanah, sekarang ini bisa disewakan untuk lahan parkir. Hasilnya sangat menggiurkan.
Baca Juga: Cara Buka Rekening Saham Online: BNI Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Panin Sekuritas, dan IPOTGO
Emas merupakan salah satu ladang investasi favorit banyak orang karena dianggap paling aman (safe haven). Nilainya relatif stabil, bahkan cenderung meningkat setiap tahun.
Return-nya mencapai 10-12 persen per tahun dan dapat maksimal kamu rasakan bila investasi emas dalam jangka panjang. Selain itu, emas mudah dijual lagi saat butuh dana mendesak.
Modal investasi emas saat ini sangat murah. Contohnya investasi emas online, di mana hanya butuh modal mulai dari 100 perak saja.
Investasi di fintech peer to peer (P2P) lending juga punya risiko. Tapi risiko itu dapat diminimalisir oleh perusahaan fintech lending.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan