Tapi dari investasi rumah, kamu bisa jual dengan harga lebih mahal ke depannya. Pas juga buat dibikin kos-kosan, kontrakan. Sementara investasi tanah, sekarang ini bisa disewakan untuk lahan parkir. Hasilnya sangat menggiurkan.
Baca Juga: Cara Buka Rekening Saham Online: BNI Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Panin Sekuritas, dan IPOTGO
Emas merupakan salah satu ladang investasi favorit banyak orang karena dianggap paling aman (safe haven). Nilainya relatif stabil, bahkan cenderung meningkat setiap tahun.
Return-nya mencapai 10-12 persen per tahun dan dapat maksimal kamu rasakan bila investasi emas dalam jangka panjang. Selain itu, emas mudah dijual lagi saat butuh dana mendesak.
Modal investasi emas saat ini sangat murah. Contohnya investasi emas online, di mana hanya butuh modal mulai dari 100 perak saja.
Investasi di fintech peer to peer (P2P) lending juga punya risiko. Tapi risiko itu dapat diminimalisir oleh perusahaan fintech lending.
Perusahaan akan melakukan seleksi ketat terhadap calon peminjam, agar tidak terjadi gagal bayar atau kredit macet yang dapat merugikan investor.
Dengan demikian, investor atau pemberi pinjaman punya risiko yang minim terhadap investasi ini. Apalagi jika melakukan investasi fintech p2p lending legal dan terdaftar resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Tak perlu khawatir terjerat kasus investasi bodong. Karena semua proses fintech lending legal pasti diawasi oleh OJK. Jadi gak takut buntung deh.
Mau investasi yang paling aman? Coba beli surat utang negara (SUN). Instrumen investasi ini biasanya dijual pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan.
Disebarkan melalui agen-agen penjual, seperti perbankan, perusahaan sekuritas, dan fintech. Jenis SUN macam-macam, ada Obligasi Negara Ritel (ORI), Sukuk Ritel (Sukri), Savings Bond Ritel (SBR), dan lainnya.
Investasi pada SUN sangat aman karena pembayaran kupon dan pokok dijamin oleh negara. Jadi tidak ada risiko gagal bayar.
Investor akan memperoleh kupon atau bunga yang dibayarkan setiap bulan sampai jatuh tempo. Besaran kupon tersebut biasanya lebih tinggi dari bunga deposito.
Selain untuk menyalurkan hobi atau koleksi, barang antik juga bisa jadi investasi. Risikonya bisa dikatakan rendah selama kamu bisa merawat barang antik tersebut dengan baik agar meminimalisir biaya perawatannya.
Barang antik tersebut dapat dijual dengan cara dilelang, sehingga mendapatkan penawaran harga terbaik. Kamu pun bisa untung berkali-kali lipat, apalagi kalau barang itu unik dan langka.
Apa pilihan investasimu?
Setelah disebutkan deretan produk investasi di atas, yang mana pilihanmu? Apa pun keputusanmu dalam memilih instrumen investasi, sebaiknya dipikirkan lebih dulu sebelumnya.
Pastikan kamu mengenali dan memahami produk investasi yang akan dipilih, cari tahu untung ruginya, serta bagaimana cara mengelola risikonya dengan tepat. Jadikan investasi sebagai cara untuk menyelamatkan uangmu di kala resesi.
Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.