Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Berpeluang Menguat Terbatas, Cek Saham yang Bisa Dilirik

Kompas.com - 28/09/2020, 08:10 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diproyeksikan akan melanjutkan penguatan meski terbatas. Akhir pekan lalu, IHSG ditutup menguat 2,13 persen 4.945,79.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, IHSG mendapatkan sentimen positif dari penerapan PSBB di DKI Jakarta yang diklaim berhasil menekan peningkatan kasus Covid-19 dan juga vaksin asal China yang akan segera didistribusikan ke seluruh dunia.

Sementara sentimen negatif, datang dari eksternal yakni kebijakan stimulus fiskal AS yang masih belum disepakati. Selain itu, kondisi peningkatan kasus Covid-19 secara global masih menunjukkan indikasi perlambatan ekonomi. Dari intenal, aliran dana asing terus keluar dari pasar domestik yang terjadi selama lebih dari 16 pekan.

Baca juga: Melonjaknya Kasus Covid-19 Jadi Penyebab IHSG Jatuh 2,24 Persen dalam Sepekan

“Pasar saham terlihat dipengaruhi berita positif dan negatif. Kami perkirakan IHSG berpeluang menguat di awal pekan, namun ada indikasi pelemahan,” kata Hans, Minggu (27/9/2020).

Kabar vaksin perusahaan China yang berhasil menjadi tambahan sentimen positif. Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan mengatakan, vaksin Covid-19 buatan China terbukti berhasil dalam uji klinis tahap 3. Oleh sebab itu, WHO memastikan vaksin akan segera didistribusikan secara merata ke semua penjuru dunia.

Di sisi lain, sentimen negatif muncul dari aliran dana asing yang terus keluar dari bursa saham Indonesia. Tercatat sudah 16 pekan asing terus melakukan penjualan, dan pekan ini tercatat net sell asing Rp 2,17 triliun atau dalam 3 bulan terakhir asing tercatat melakukan penjualan Rp 28,39 triliun.

Meskipun investor lokal cukup kuat mengangkat indeks ditengah tekanan jual asing, tetapi tidak dapat dipastikan akan berapa lama. Salah satu faktor yang diperkirakan membuat dana asing keluar adalah penanganan Covid-19 yang lemah dan kasus baru yang terus naik.

Selain itu, pengetesan di Indonesia juga masih rendah, ditambah dengan kabar revisi UU Bank Indonesia yang berpotensi menghilangkan independensi Bank Sentral serta pengalihan pengawasan industri keuangan dari OJK ke BI.

“Walaupun isu (RUU BI) sudah dibantah tetapi berkontribusi pada pelemahan nilai tukar rupiah dan keluarnya dana asing. Rupiah yang melemah di tambah keluarnya dana asing membuat IHSG sulit menguat signifikan dan cenderung sideways sampai akhir tahun,” tegas dia.

Hans memproyeksikan IHSG akan bergerak pada level support 4.900 sampai dengan 4.820 dan resistance pada level 4.950 sampai dengan 4.987.

Untuk pertimbangan pada perdagangan hari ini, silakan simak rekomendasi saham dari tiga perusahaan sekuritas ini:

1. Panin Sekuritas

BBNI rekomendasi buy 4.540 – 4.600, TP 4.760 – 4.800, stop loss <4.310.
BBRI rekomendasi buy on breakout 3.180, TP 3.250 – 3.300, stop loss <3.010.
BMRI rekomendasi sell on strength.

2. Anugerah Mega Investama
BBKP area akumulasi di level 210 - 230, TP 240 - 274, cut loss bila turun di bawah level 200.
BRIS area akumulasi di level 710 - 785, TP 820 - 880, cut loss bila turun di bawah level 695.
BRPT area akumulasi di level 635 - 680, TP 710 - 790, cut loss bila turun di bawah level 620.

3. Artha Sekuritas
TOWR rekomendasi buy 1.020 -1.050, TP 1.070- 1.100, stop loss <1.000.
BBRI rekomendasi buy 3.000 – 3.050, TP 3.270– 3.300, stop loss <3.120.
WIKA rekomendasi buy 1.050 – 1.070, TP 1.130 – 1.170, stop loss <1.020.

Baca juga: Penjualan Online Naik 82 Persen, Saham Nike Melompat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com