Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Hanya Bayar Pajak Penghasilan Hampir Nol Dollar AS, Kok Bisa?

Kompas.com - 28/09/2020, 16:41 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Bisnis yang dijalankan oleh Presiden AS Donald Trump mengalami kerugian hingga ratusan juta dollar AS dalam dua dekade terakhir.

Hal itu menyebabkan dirinya hanya mendapatkan tagihan pajak penghasilan sebesar nol dollar AS atau mendekati nol dollar AS dalam beberapa tahun terakhir.

Berdasarkan hasil laporan The New York Times yang dikutip dari CNBC, Senin (28/9/2020) Trump hanya membayar pajak penghasilan sebesar 750 dollar AS atau sekitar Rp 11,1 juta (kurs Rp 14.919 per dollar AS) pada tahun 2016, dan membayarkan dalam jumlah yang sama pada tahun 2017.

Baca juga: Terimbas Pandemi, Kekayaan Trump Anjlok Rp 8,8 Triliun

Selain itu, Trump sama sekali tak membayarkan pajak penghasilan dalam 10 dari 15 tahun terakhir.

Kerugian yang dialami oleh bisnis Trump juga turut membebani keuangan pribadi Trump. Dirinya saat ini bertanggung jawab atas utang senilai lebih dari 420 juta dollar AS.

Sebagian besar dari utang tersebut jatuh tempo dalam empat tahun mendatang.

Laporan tersebut diterbitkan hanya dua hari sebelum Trump dan mantan Wakil Presiden Joe Biden bertemu untuk debat pertama dalam Pemilu tahun ini. Laporan tersebut didasarkan pada kumpulan dokumen pengembalian pajak presiden yang dikumpulkan hingga saat ini.

New York Times mengatakan, laporan tersebut adalah laporan pertama dari serangkaian laporan yang bakal diterbitkan dalam beberapa waktu ke depan. 

Baca juga: Trump Ancam Hentikan Hubungan Dagang dengan China

Trump sendiri membantah laporan tersebut dan menyatakan pemberitaan mengenai dirinya itu sebagai berita palsu.

Pengacara Trump Organization Alan Garte dalam keterangan resmi menyatakan, sebagian besar dari laporan New York Times tersebut tak akurat.

"Dalam satu dekade terakhir, Presiden Trump telah membayar puluhan juta dollar AS dalam bentuk pajak pribadi kepada pemerintah federal, termasuk membayarkan pajak pribadi sebesar jutaan dollar ketika dirinya mengumumkan pencalonan di 2015," ujar dia.

 

Trump sendiri telah melawan preseden yang diikuti setiap calon presiden untuk membuka dokumen terkait pengembalian pajaknya. Hal itu sebenarnya telah dilakukan para calon presiden Amerika Serikat sejak tahun 1970an.

Berdasarkan pemberitaan New York Times, di dalam dokumen pajak tersebut tidak ada laporan terkait dengan aliran dana dari Rusia yang selama ini menjadi spekulasi selama pencalonan kembali Trump.

Namun demikian, di dalam dokumen tersebut terdapat catatan yang patut dipertanyakan seperti pengembalian pajak sebesar 72,9 juta dollar AS yang diaudit oleh Internal Revenue Service.

Selama dua tahun pertamanya menjabat, Trump menerima 73 juta dollar AS dari sumber asing.

Surat kabar tersebut melaporkan sebagian besar uang itu berasal dari properti golfnya di Skotlandia dan Irlandia, meski ia juga menerima 3 juta dollar AS dari Filipina, 2,3 juta dollar AS dari India dan 1 juta dollar AS dari Turki. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com