JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan realisasi anggaran penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah mencapai Rp 268,3 triliun.
Realisasi anggaran tersebut setara dengan 38,6 persen dari keseluruhan pagu anggaran yang sebesar Rp 695,2 triliun.
"Untuk penyerapan sudah naik 29,5 persen sejak akhir semester I kemarin. Namun, ada beberapa hal yang perlu didorong dari sektor korporasi karena serapan masih rendah, baik melalui Himbara maupun Perbanas. Jadi, ini masih akan direvisi karena serapan tidak seperti yang diharapkan,” ujar Airlangga dalam keterangannya, Senin (29/9/2020).
Baca juga: Menko Airlangga: Diharapkan Desember atau Awal Januari 2021 Sudah Bisa Mulai Vaksin
Rinciannya, realisasi anggaran kesehatan mencapai Rp 20,72 triliun, perlindungan sosial Rp 136,41 triliun, sektoral kementerian/lembaga (K/L) dan pemerintah daerah (pemda) Rp 23,75 triliun.
Kemudian, insentif usaha serapan anggarannya mencapai Rp 27,61 triliun, dan dukungan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Rp 59,81 triliun. Sementara, pembiayaan korporasi masih nol persen.
Berdasarkan paparan Airlangga tersebut, penyerapan anggaran penanganan pandemi covid-19 terus meningkat sejak semester I 2020. Pada semester I 2020, dana yang terealisasi sebesar Rp 124,62 triliun.
Kemudian, jumlah dana yang realisasi anggaran meningkatmenjadi Rp147,67 triliun pada Juli 2020. Lalu, pada Agustus 2020 naik menjadi Rp 211,6 triliun.
Untuk meningkatkan serapan anggaran, pemerintah pun melakukan realokasi dari program-program yang proses realisasinya cenderung lambat.
Seperti yang telah dipaparkan, realisasi anggaran untuk sektor korporasi hingga saat ini masih nol persen. Untuk itu, pemerintah merealokasi anggaran untuk pembiayaan korporasi yang semula Rp 53,6 triliun, tapi kini diturunkan menjadi Rp 48,85 triliun.
Anggaran untuk sektoral kementerian/lembaga dan pemerintah daerah (pemda) pun turun dari Rp 106,11 triliun menjadi Rp 68,78 triliun. Selain itu, anggaran kesehatan juga direalokasi dari Rp 87,55 triliun menjadi Rp 86,64 triliun.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan