SEOUL, KOMPAS.com - Seluruh member boy band asal Korea Selatan telah menjadi miliuner setelah label mereka Big Hit Entertainment melantai di pasar saham Negeri Ginseng.
Big Hit mencetak rekor pencatatan saham terbesar di Korea Selatan dalam tiga tahun terakhir.
Dikutip dari CNN, Selasa (29/9/2020), Big Hit menerbitkan saham mereka dengan harga 135.000 won per lembar saham, atau sekitar Rp 1,72 juta.
Dalam keterangan tertulisnya Big Hit mengatakan, dalam penawaran saham perdana (initial publik offering/IPO) perusahaan berhasil meraup dana sebesar 962,55 juta won, dan membuat valuasi perusahaan menjadi di kisaran 4,8 triliun won atau sekitar Rp 610,9 triliun.
Baca juga: Simak 4 Tips Investasi Saham di Tengah Ancaman Resesi
Hal itu membuat pencatatan saham Big Hit sabagai salah satu yang terbesar sejak Juli 2017.
CEO Big Hit Bang Si-Hyuk merupakan produser musik kawakan yang membentuk BTS dan mendorong mereka untuk terkenal sejak 2013 lalu. Dokumen pencatatan saham menunjukkan, Bang memiliki 43 persen dari keseluruhan saham Big Hit.
Dengan IPO tersebut, Bang pun kini tercatat sebagai salah satu orang yang memiliki kekayaan triliunan rupiah di Korea Selatan.
Pada Agustus lalu, Bang pun memberikan setiap member BTS saham sebanyak 68.385 lembar setiap orangnya. Dengan nilai saham yang berlaku saat ini, maka masing-masing member BTS kini memegang saham Big Hit senilai 7,9 juta dollar AS atau sekitar Rp 117,7 miliar. Adapun saham Big Hit mulai diperdagangkan pada 15 Oktober mendatang.
Kesuksesan BTS telah membantu Big Hit mencatatkan kinerja cemerlang dalam beberapa tahun terakhir. Tahun lalu, Big Hit tercatat mencetak pendapatan sekitar 500 juta dollar AS, serta mencetak laba operasional sebesar 84 juta dollar AS.
Namun demikian, pandemi virus corona (Covid-19) turut mengancam jalannya bisnis perusahaan. Pasalnya, resesi akibat Covid-19 yang terjadi di Korea Selatan dan banyak negara di dunia menyebabkan banyak konser dan pertunjukan dibatalkan. Selain itu, konsumen serta pasar yang disasar oleh perusahaan juga tengah menekan pengeluaran.
Big Hit mencatatkan, pada paruh pertama tahun ini perusahaan mengalami kontraksi pendapatan penjualan sebesar 8 persen lantaran pembatalan konser yang terjadi akibat Covid-19.
Sebesar 97 persen pendapatan Big Hit pun tercatat berasal dari BTS. Kontrak Big Hit bersama dengan BTS berlangsung hingga akhir 2024 mendatang.
Baca juga: Agensi BTS Bakal Melantai di Bursa, Investor Siap-siap Borong Saham
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.