Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turun 21 Persen Selama Semester I, Saham Telkom Dinilai Masih Favorit

Kompas.com - 29/09/2020, 10:34 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kondisi pandemi Covid-19 membuat banyak orang bergantung pada penggunaan teknologi terutama jaringan telekomunikasi. Hal tersebut harusnya tercermin pada kinerja saham perusahaan-perusahaan telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia.

Namun ternyata hal itu tidak terjadi dengan saham Telekomunikasi Indonesia (TLKM) yang terus menunjukkan tren penurunan.

Melansir RTI, saham TLKM selama satu semester telah turun 21,53 persen. Hal ini Berbeda dengan para pesaingnya PT Indosat Tbk (ISAT) yang selama satu semester melonjak 20,3 persen, demikian juga saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang selama satu semester menguat 11,67 persen.

Baca juga: Dikabarkan Akan Beli Saham Gojek, Ini Penjelasan Telkom

AVP Equity Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra mengatakan, meskipun saham TLKM menunjukkan penurunan, namun fundamental perusahaan telekomunikasi pelat merah ini masih cukup bagus.

“Telkom itu kan pengeraknya Telkomsel yang cenderung premium. Kondisi sekarang, orang cenderung pindah ke XL atau Indosat. Jadi tantangannya tidak serta merta karena penggunanan internet banyak lalu saham Telkom naik,” kata Maxi dalam virtual konferensi, Senin (28/9/2020).

Maxi mengatakan, pengguna internet dari Telkom cukup banyak, hanya saja tantangan perusahaan telekomunikasi saat ini lebih berat dari biasanya. Misalkan saja perusahaan harus mempersiapkan Capex atau anggaran belanja modal yang besar.

Hal ini dilakukan mengingat seluruh perusahaan telekomuniaksi sedang berupaya maksimal menjaring pengguna dengan memanfaatkan kondisi pandemi Covid-19 yang kebanyakan orang bekerja dari rumah, dan membutuhkan akses internet.

“Belanja modal dibutuhkan cukup banyak untuk penetrasi terutama di daerah Timur dan Tengah. Tapi bagaimana pun saham TLKM masih favorit karena fundamentalnya bagus dan cocok untuk dikoleksi jangka menengah – panjang, jadi jangan harapkan harga bisa naik dalam waktu singkat,” jelas dia.

Pada perdagangan kemarin, TLKM turun 1,48 persen ke posis Rp 2.660. Padahal di awal tahun, saham Telkom berada di posisi Rp 3.9100 per lembar. Dengan demikian hingga kemarin TLKM sudah anjlok 31,97 persen.

Baca juga: Telkom Dukung Penuh Pertamina Digitalisasi SPBU di Seluruh Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com