JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyarankan perbankan untuk melakukan digitalisasi open banking.
Perry berujar, open banking berbeda dengan neo banking. Metode open banking di tiap bank harus diusung sendiri dari pimpinannya, yakni direktur utama maupun presiden direktur bank-bank tersebut.
"Open banking itu betul-betul harus strategic driver, tidak bisa di bottom up, harus di top down. Kemampuan open banking harus diusung dari pimpinan. Itu betul-betul membutuhkan visi, misi, dan strategic business plan yang jelas," kata Perry dalam diskusi Infobank Traditional Banks VS Challenger Banks, Selasa (29/9/2020).
Baca juga: Hadirkan Layanan Open Banking, Bank Mandiri Targetkan 150 Mitra Bergabung
Perry bilang, perintah dari pimpinan diperlukan karena transformasinya yang memang masif, yakni dibangun melalui teknologi digital yang diinteraksikan dari sumber informasi di luar (Internet of Things/IoT).
"Ini berbeda dengan mengelektronikkan banking atau meng-IT kan kegiatan perbankan. Semua harus ada interaksi yang berlanjut antara pengguna maupun pihak bank," ujar Perry.
Setidaknya, kata Perry, ada 4 aspek penting dalam melakukan transformasi open banking.
Pertama adalah transformasi mengenai infrastruktur di perbankan itu sendiri. Jika di masa lalu bank-bank mengembangkan IT-nya untuk setiap segmen, sekarang segmen tersebut harus disatukan dalam sebuah infrastruktur.
Baca juga: Komite Penanganan Covid-19 dan PEN Sebut Kinerja Perbankan Tidak Seburuk Prediksi
"Dulu masing-masing bank saya sudah mengembangkan IT untuk dana, treasury, kredit, dan lain-lain. Masalahnya apakah itu sudah tersambung satu sama lain dari sisi dana, customer, sisi kredit? Itu yg perlu dilakukan," ucap Perry.
Aspek kedua adalah membangun data warehouse menjadi sebuah metadata mengenai deposan, debitur, atau berbagai aspek officer di bank tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.