Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Jaga Keamanan Transaksi Saat Belanja Online

Kompas.com - 29/09/2020, 15:05 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - VP of Marketing Lazada Indonesia Sawitri Hertoto menyatakan, seiring meningkatnya aktivitas masyarakat dalam belanja online, tingkat kejahatan yang ditemukan pun semakin banyak.

Dia menyebutkan, berdasarkan data Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri pada tahun 2019 yang lalu, ada sebanyak 1.617 kasus penipuan online yang terjadi.

"534 lewat Instagram, 413 lewat WhatsApp dan 304 lewat Facebook. Jadi kebayang masih banyak di luar sana yang enggak lapor sama sekali," ujarnya dalam diskusi webinar Lazada secara virtual, Selasa (29/9/2020).

Baca juga: 5 Tips Menghemat Saat Belanja Online

Sawitri mengungkapkan, ada beberapa tips yang bisa dilakukan konsumen agar menjaga keamanan transaksi digital

Pertama adalah selalu lindungi akun dengan kata sandi. Dia menyarankan, kata sandi yang digunakan harus kuat dan unik.

Sebab ada beberapa konsumen yang menggunakan kata sandi yang mudah ditebak seperti tanggal lahir ataupun angka yang berurutan.

"Masih banyak yang menggunakan kata sandi seperti 123456. Jelas dong kata sandi itu mudah ditebak, makanya diusahakan menggunakan kata sandi yang ada angkanya, ada hurufnya bahkan kalau bisa yang ada tanda bacanya," jelasnya.

Baca juga: Shopee: Terjadi Lonjakan Transaksi Belanja Online di Malam Hari

Selain itu, dia juga bilang, kata sandi yang digunakan di satu akun dan akun lainnya pun harus dibuat berbeda, mengganti kata sandi secara berkala juga harus dilakukan agar meminimalisir pembobolan kata sandi.

Kedua, jangan pernah memberikan data akun dan kata sandi beserta kode OTP ke siapapun secara online.

Sebab, jika data dan kode OTP sudah diberikan, kemungkinan besar semua data-data yang dimiliki konsumen akan diganti bahkan akan disalahgunakan.

Ketiga, selalu berkomunikasi dan menyelesaikan seluruh transaksi melalui situs, web atau platform resmi. Keempat, jangan klik tautan yang dikirimkan oleh siapapun diluar platform resmi.

"Karena banyak sekali SMS yang datang ke kita mengatasnamakan voucher seperti dari Lazada. Lalu kita disuruh mengklik, jangan mau. Pokoknya, aktivitas yang disuruh dilakukan di luar platform resmi, jangan mau melakukannya,"ucapnya.

Lalu yang kelima, lanjut dia, adalah selalu mengkonfirmasi data melalui Customer Service yang bersangkutan.

"Setiap platform e-commerce memiliki fitur untuk mengupdate data. Jadi apabila konsumen ingin melakukan pembaharuan data, jangan lupa melakukan konfirmasi juga melalui Customer Servicenya," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com