Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BCA Resmi Akuisisi Bank Interim, Sebelumnya Bernama Rabobank

Kompas.com - 29/09/2020, 16:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk telah merampungkan akuisisi PT Bank Interim Indonesia atau sebelumnya adalah PT Bank Rabobank Internasional Indonesia.

Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F Haryn mengatakan, pengalihan saham Bank Interim telah dilakukan pada tanggal 25 September 2020.

Pengalihan saham itu dilakukan setelah mendapat persetujuan penyertaan modal, akuisisi, serta kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca juga: Tahun Depan, Rabobank Indonesia Dimerger ke BCA Syariah

"Dengan demikian, BCA resmi memiliki 99,999973 persen saham Bank Interim dan PT BCA Finance, anak perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki secara langsung dan tidak langsung oleh BCA, memiliki 0,000027 persen saham," kata Hera dalam siaran pers, Selasa (29/9/2020).

Hera menuturkan, total nilai akuisisi adalah Rp 643,65 miliar. Dengan adanya aksi korporasi ini, BCA bakal mendukung program konsolidasi sektor perbankan Indonesia.

BCA juga akan memperkuat posisi keuangan anak usaha BCA, yaitu PT Bank BCA Syariah melalui rencana penggabungan (merger) antara Bank Interim dengan BCA Syariah.

"Pasca penggabungan, BCA Syariah akan menjadi perusahaan penerima penggabungan (surviving entity)," pungkas Hera.

Baca juga: Duet Rabobank-BCA Syariah, Mau Saingi Bank BUMN?

Sebelumnya diberitakan, para pemegang saham PT Bank Central Asia Tbk menyetujui akuisisi PT Bank Rabobank International Indonesia dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis (30/7/2020).

Direktur Keuangan BCA, Vera Eve Lim sempat mengonfirmasi Rabobank (kini Bank Interim) memang akan dimerger dengan BCA Syariah.

Penggabungan dilakukan agar BCA Syariah semakin fokus menggarap sektor komersial dan ritel yang merupakan bisnis utama BCA Syariah. Begitu pun melakukan ekspansi bisnis ke segmen lain seperti UKM.

Dia membantah penggabungan dua entitas bermaksud untuk menyaingi penggabungan usaha syariah milik beberapa bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Compete enggak lah, ya. BCA Syariah asetnya di kisaran Rp 8 triliun, dibandingkan BUMN kita jauh lebih kecil. Jadi momentumnya ketemu (mengembangkan BCAS) untuk anorganik, inilah yang kita rencanakan," kata Vera dalam dalam Public Expose Bursa Efek Indonesia secara virtual, Jumat (28/8/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com