Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Taman Rekreasi Terhantam Covid-19, Disney Bakal Pangkas 28.000 Karyawan

Kompas.com - 30/09/2020, 10:26 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Penutupan taman bermain serta pembatasan bisnis taman bermain Walt Disney memaksa perusahaan harus memangkas 28.000 karyawan di divisi taman bermain serta pengalaman dan produk konsumen.

Seperti dikutip dari CNBC, Rabu (30/9/2020) dalam sebuah memo kepada karyawan, Kepala Divisi Taman Bermain Disney Josh D'Amaro memaparkan beberapa keputusan sulit yang harus diambil perusahaan sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Termasuk salah satunya untuk merumahkan puluhan ribu pekerja.

Seiring dengan berita tersebut, harga saham perusahaan pun merosot 2 persen pada penutupan perdagangan Selasa (29/9/2020) kemarin.

Baca juga: Terdampak Corona, Disney Tidak Bayar Gaji 100.000 Karyawannya

Lebih rinci dijelaskan, sebanyak 67 persen dari 28.000 karyawan yang terkena PHK adalah karyawan paruh waktu. Namun demikian, perusahaan yang berbasis di California itu enggan memberikan rincian mengenai jumlah karyawan yang di PHK di masing-masing taman bermain.

Taman bermain Disney di beberapa wilayah seperti Florida, Paris, Shanghai, Jepang, dan Hong Kong sebenarnya telah dibuka kembali meski dengan kapasitas terbatas. Namun demikian, taman bermain Disney di California, baik itu California Advanture maupun Disneyland masih ditutup hingga saat ini.

"Anda bisa membayangkan, pengambilan keputusan ini tidak mudah," ujar D'Amaro dalam memo tersebut.

"Dalam beberapa bulan terakhir, manajemen telah bekerja tanpa lelah untuk menghindari keputusan melepas siapapun dari perusahaan. Kami telah memangkas pengeluaran, menunda beberapa proyek, mencabut anggota pemeran kami sambil tetap membayar tunjangan, dan mengubah operasional kami agar berjalan seefisien mungkin. Namun, kami tidak dapat secara bertanggung jawab memiliki staf penuh saat beroperasi pada kapasitas terbatas," tulisnya lagi dalam memo.

Baca juga: Walt Disney Ikut Pangkas Belanja Iklan di Facebook

Unit taman, pengalaman, dan produk konsumen adalah bagian penting dari bisnis Disney. Tahun lalu, lini bisnis ini menyumbang 37 persen dari total pendapatan perusahaan yang sebesar 29,6 miliar dollar AS.

Disney sendiri telah menggelontorkan anggaran secara besar-besaran sejak terjadi pandemi.

Pada kuartal II, perusahaan melaporkan kerugian 1 miliar dollar AS pada operasional karena penutupan taman, hotel, dan jalur pelayaran. Sementara pada kuartal III, perusahaan rugi 3,5 miliar dollar AS.

Manajemen pun sudah melobi legislator negara bagian California untuk memberikan pedoman agar bisa membuka kembali taman hiburan. Pedoman tersebut seperti yang dilakukan pada Disney di Florida, Paris, Shanghai, dan Jepang.

Namun demikian, Gubernur Gavin Newsom mengatakan relaksasi pembatasan sosial dan bisnis bergantung pada tingkat penyebaran Covid-19 di masing-masing negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com