Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Ada Peluang Menguat Terbatas, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Kompas.com - 01/10/2020, 08:10 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berpeluang menguat meski secara terbatas. Kemarin, IHSG ditutup turun 0,19 persen pada 4.870,03.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee memperkirakan indeks acun Bursa Efek Indonesia berpeluang menguat terbatas seiring menguatnya pasar saham Amerika Serikat  dengan sokongan data ekonomi yang positif.

Pada perdagangan di Wall Street Rabu (30/9/2020) waktu setempat, Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 329,04 poin atau 1,2 persen ke level 27.781,7. Kemudian indeks S&P 500 menguat 27,53 poin atau 0,83 persen menjadi 3.363 dan indeks komposit Nasdaq meningkat 82,26 poin atau 0,74 persen  ke 11.167,51. 

“Kalau kita lihat pasarnya berpeluang menguat terbatas, data tenaga kerja AS yang dirilis ADP naik ke 749.000 dari ekspektasi di 600.000, jadi lebih bagus,” kata Hans kepada Kompas.com, Kamis (1/10/2020).

Baca juga: IHSG Sore Ini Ditutup pada Zona Merah

Positifnya Wall Street juga ditopang rilis data Pending Home Sales Index atau Indeks Penjualan Rumah Tertunda dari Asosiasi Realtors Nasional melonjak 8,8 persen bulan lalu ke rekor tertinggi 132,8.

Angka tersebut menandai kenaikan bulanan keempat berturut-turut untuk indeks, dan keempat wilayah utama AS membukukan pertumbuhan hingga akhir musim panas.

Di sisi lain, tekanan mucul pasca debat capres AS yang berlangsung kemarin antara calon incumbent Donald Trump dan Joe Biden nyatanya cukup sengit. Hal ini dinilai berdampak pada tingginya volatilitas yang terjadi di pasar AS.

“Pasar cukup hati-hati dengan debat capres antara Joe Biden dan Trump yang berlangsung cukup keras, sehingga diperkirakan pasar saham volatilitasnya akan tinggi dalam periode lama,” jelas dia.

Pergerakan indeks juga terpengaruh oleh jumlah kasus Covid-19 yang terus naik, demikian juga dengan pembicaraan terkait stimulus fiskal sebesar 2,2 triliun dollar AS yang masih dinegosiasikan antara Ketua DPR Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin.

Sementara dari dalam negeri, Hans menilai inflasi yang akan rendah akibat turunnya daya beli akan sedikit mempengaruhi laju indeks. Ditambah lagi dengan aksi profit taking di pasar domestik yang membuat indeks tertekan.

“Orang mulai profit taking terus dan itu menjadi tekanan di pasar kita. Kita berharap pasar agak rebound sedikit namun memang agak terbatas,” tegas dia.

Hans memproyeksikan IHSG akan bergerak pada level support 4.841 sampai dengan 4.754 dan resistance pada level 4.903 sampai dengan 4.991.

Simak rekomendasi saham teknikal dari tiga perusahaan sekuritas untuk perdagangan di Bursa Efek Indonesia hari ini:

1. Artha Sekuritas

TOWR rekomendasi buy 1.020 -1.050, TP 1.070- 1.100, stop loss <1.000.
KLBF rekomendasi buy 1.500 – 1.540, TP 1.590 – 1.630, stop loss <1.470.
INDY rekomendasi buy 915 – 930, TP 960 – 975, stop loss <900.

2. Anugerah Mega Investama

INKP area akumulasi di level 8.525 – 9.000, TP 9.400 – 9.600, cut loss bila turun di bawah level 8.350.
INAF rekomendasi buy back jika break di level 3.620, TP 2.600 – 2.230, area sos di level 3.550 – 2.800.
ULTJ rekomendasi buy back jika break di level 1.750, TP 1.620 – 1.540, area sos di level 1.720 – 1.690.

3. Panin Sekuritas

BEST rekomendasi buy 166 - 169, TP 194 - 200, stop loss <163.
INDF rekomendasi buy and hold >7.000, TP 7.500 – 7.800.
SCMA rekomendasi buy 1.200 - 1215, TP 1.300, stop loss <1.150

Baca juga: BEI: Surat Pembukaan Suspensi Saham JSKY Bukan dari Kami

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com